![Warga Kampung Garahieum, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, sedang melihat kondisi rumahnya yang ambruk setelah tertiban pohon, Jumat (11/9/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/11/39837-rumah-warga-hancur-ketiban-pohon.jpg)
Numpang di Tetangga
Pantauan SuaraJakarta.id di lokasi, pohon beringin yang memiliki banyak akar itu berdiameter enam centimeter.
Pohon tersebut menjulang setinggi 20 meter. Hanya saja, bagian atasnya sudah rapuh yang kemudian bagian itu menimpa rumah Junarya.
Dapur rumah Junarya sudah tidak beratap lagi. Tempat cuci piring juga hancur, bahkan atap dari kamar mandi sudah melompong.
Baca Juga:Pasien Corona yang Bunuh Diri di RSD Wisma Atlet Diduga Sulit Adaptasi
"Saya mandi menumpang saja ke rumah tetangga. Untuk tidur pun juga demikian karena listrik dimatikan oleh PLN," sebutnya.
Bukan hanya rumah Junarya, Hasanudin tetangga sebelah juga terkena imbas. Perabotan rumah tangganya ikut hancur.
"Kalau sudah seperti ini saya mesti bangun dapur lagi. Bisa habis Rp 30 juta karena hancur semuanya," ucapnya.
Hasanudin saat peristiwa tersebut sedang berada di ladang. Bapak dua anak ini hanya dikabarkan oleh tetangganya.
"Saya dikasih tahu tetangga. Saya langsung pulang dan melihat dapur rumah saya sudah hancur. Memang kemarin itu hujannya cukup besar jadi pohon itu tumbang," tuturnya.
Baca Juga:Cara Mengatasi Laptop Lemot, Praktis Bisa Dilakukan Sendiri
Hasanudin juga terpaksa harus menumpang mandi dan lainnya di rumah tetangga. Dia mengaku sampai saat ini belum ada bantuan apapun dari pemerintah.
"Belum ada juga bantuan apapun bahkan sembako. Baru dapat bantuan air minum tiga dus, itupun dari bank keliling," imbuhnya.
Pohon Beringin
Hasanudin menyebut, pohon tersebut memang sudah sangat lama di belakang rumahnya. Umurnya, kata dia, sudah ratusan tahun.
"Kalau kata orang tua sini itu pohon sudah 500 tahun umurnya. Saya tinggal di sini sudah ada tuh pohon," paparnya.
Kendati demikian, Hasanudin mengaku khawatir pohon tersebut menimpa lagi rumahnya. Hal itu karena masih terdapat bagian yang menjulang.