Selain itu, Maruf juga menilai semangat kerja keras dan perjuangan mendiang Saefullah dalam membangun Jakarta harus diteruskan.
"Khususnya di masa pandemi Covid-19 ini, semangat dan perjuangan beliau mengawal wilayah DKI Jakarta untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 dan penanganan dampak pandeminya, harus kita lanjutkan," ujarnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia non aktif tersebut juga mengajak seluruh warga DKI Jakarta untuk mendoakan mendiang Saefullah.
"Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah beliau, mengampuni dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan," ucapnya.
Baca Juga:Anies Kenang Saefullah: Paling Rajin Bagi Suplemen Kesehatan saat Corona
2. 40 Jam Keramat Pimpin Ibu Kota
![Suasana tempat pemakaman Sekda DKI Jakarta Saefullah di sekitar rumah duka, Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (16/9/2020). [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/16/56660-lokasi-pemakaman-sekda-dki-jakarta-saefullah.jpg)
Hari Minggu, 15 Oktober 2017, tepat pukul 00.00 WIB, Saefullah resmi menjabat Pelaksana Harian (Plh) Gubernur DKI Jakarta, setelah masa bhakti Djarot Saiful Hidayat berakhir.
Pria kelahiran Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, 11 Februari 1964 ini, mengemban tugas memimpin sementara Ibu Kota Jakarta selama 40 jam.
Tepatnya hingga Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih saat itu, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Anies dan Sandi dilantik Presiden Jokowi keesokan harinya di Istana. Atau Senin (16/10/2017) pukul 16.00. Jadilah Saefullah tepat menjadi Gubernur 40 Jam.
Baca Juga:Doakan Kepergian Sekda DKI Saefullah, Wapres: Beliau Sosok Pribadi Saleh
Meski hanya 40 jam jadi Plh Gubernur DKI Jakarta, namun Saefullah menyebut 40 jam itu waktu yang keramat baginya.