BMKG Buka Fakta Kemungkinan Tsunami 20 Meter Terjang Pulau Jawa

Potensi tsunami dapat saja terjadi di banyak tempat.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 25 September 2020 | 13:59 WIB
BMKG Buka Fakta Kemungkinan Tsunami 20 Meter Terjang Pulau Jawa
Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

"Tergantung perulangan sebelumnya, tahun berapa pernah terjadi dan kapan akan terjadi berikutnya," ujar Rahmat.

Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)
Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

Kemudian, terkait dengan riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menyebutkan kemungkinan potensi tsunami hingga 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur, Rahmat Triyono mengapresiasi hasil riset itu karena dapat mengingatkan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang potensi ancaman sehingga masyarakat bisa melakukan upaya antisipasi lebih baik.

"Kita apresiasi, karena itu artinya juga memberikan edukasi ke masyarakat kita semua, mengingatkan bahwa di sana ada ancaman gempa bumi yang berpotensi tsunami. Apalagi didukung data-data yang valid dan juga menggunakan data-data BMKG," kata dia.

Ancaman tsunami tersebut bisa saja terjadi.

Baca Juga:Riset Lengkap Ancaman Tsunami 20 Meter di Selatan Pulau Jawa

Tetapi ia mengatakan bahwa prediksi tersebut merupakan prediksi dengan skala skenario terburuk.

"Artinya bahwa itu bisa terjadi. Cuma memang itu adalah skala worst case. Jadi skenario terburuk. Belum tentu itu terjadi dengan magnitudo itu," katanya.

Tetapi dalam setiap upaya mitigasi bencana, prediksi magnitudo besar atau prediksi dengan skenario terburuk merupakan skenario terbaik dalam upaya mitigasi.

Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)
Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

Sehingga masyarakat dan pemerintah daerah setempat dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dan matang untuk mengatasi ancaman terburuk itu.

"Artinya skenario terburuk adalah menjadi sebuah skenario terbaik dalam upaya mitigasi. Misalnya dalam hal ini skenario terburuknya (magnitudo) 9,1 dengan ketinggian katakan 20 meter. Jadi kita menyiapkan semua infrastrukturnya ya untuk ketinggian 20 meter. Jangan sampai yang disiapkan itu 10 meter, padahal skenario terburuknya 20 meter. Ya itu percuma," kata Rahmat Triyono. (Antara)

Baca Juga:Jumat Ini, BMKG Prakirakan Jakarta Tak Akan Diguyur Hujan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak