Isu Kebangkitan 'Hantu' PKI Jelang 30 September, Bagaimana Awal Mulanya?

Istana diminta siapkan 'senjata'.

Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 26 September 2020 | 10:13 WIB
Isu Kebangkitan 'Hantu' PKI Jelang 30 September, Bagaimana Awal Mulanya?
[Net]
Denny Siregar sebut rakyat butuh pekerjaan dibanding karantina. (YouTube/Cokro TV)
Denny Siregar sebut rakyat butuh pekerjaan dibanding karantina. (YouTube/Cokro TV)

"Pak @Nurmantyo_Gatot, saya mau nanya...," tulisnya lewat akun Twitter, Rabu (23/9/2020).

Lalu Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain pun berkomentar soal penyataan Gatot dicopot jadi Panglima TNI karena mengadakan nobar film G30S.

"Kalau seorang jenderal dicopot dari jabatannya karena memerintahkan pemutaran Film G30 S/PKI, maka timbul pertanyaan di benak kita. Mereka yang meminta dan mencopotnya itu anti komunis atau pro komunis...? Nah... Apa komentar anda...?" kata Tengku melalui akun media sosial.

Pakar pendidikan Darmaningtyas melalui akun media sosial ikut merespon pertanyaan Tengku secara kritis. Dia melemparkan pertanyaan balik mengenai siapa sesungguhnya yang benar dalam pergantian posisi Panglima TNI ketika itu. Selain itu, Darmaningtyas juga yakin isu komunis yang selalu diangkat sebenarnya kurang diminati generasi milenial.

Baca Juga:2017 Negeri Ini Riuh Ajakan Nobar Film PKI, Jokowi Respons Begini Kala Itu

"Kalau filmnya sendiri banyak yang menilai manipulatif bagaimana Pak Tengku? Yang bener yang nyopot or yang dicopot? Lagian, memang ada milenial yang tertarik pada paham komunis? Mereka lebih tertarik pada Drakor. Hanya orang bodoh saja yang terus ngusung anti komunis itu," katanya.

Manipulatif

Komentar pedas Luqman Hakim soal Gatot Nurmantyo. (Twitter/@LuqmanBeeNKRI)
Komentar pedas Luqman Hakim soal Gatot Nurmantyo. (Twitter/@LuqmanBeeNKRI)

Anggota DPR Fraksi PKB Luqman Hakim mengkritisi pernyataan Gatot Nurmantyo terkait kebangkitan PKI yang telah ia cium selama berdinas sebelum purna tugas.

Gatot sekaligus mengungkapkan alasan di balik Presiden Joko Widodo yang menggesernya dari jabatan panglima. Gatot berujar penyebabnya ialah karena ia menyerukan agar masyarakat kembali menonton film G30S PKI.

Menanggapi pengakuan Gatot, Luqman mendukung Jokowi terkait pemecatan Gatot apabila alasan yang diklaim eks panglima itu benar adanya. Menurut Luqman seruan menonton film G30S PKI tidak relevan karena ia menilai film tersebut hanya manipulasi.

Baca Juga:Anak DN Aidit Sarankan Gatot Nurmantyo dan 4 Berita Lain

"Kekuasaan itu ada batas waktunya, Jenderal! Jika sejarah ‘65 anda sederhanakan sebatas sama dengan Film G/30/S, sudah tepat Presiden mencopot anda secepatnya! Film itu manipulatif. Dua tahun menjadi panglima udah panjang lho, kok seperti tidak bersyukur gitu?" tulis Luqman melalui akun Twitter @LuqmanBeeNKRI pada (23/9/2020) seperti dikutip Suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak