Konvoi Bawa Sajam di Pondok Aren, Saksi Mata: Ngeri, Celuritnya Gede Banget

Polsek Pondok Aren sudah mengamankan 6 orang pemotor yang konvoi membawa sajam tadi malam.

Rizki Nurmansyah
Selasa, 29 September 2020 | 18:20 WIB
Konvoi Bawa Sajam di Pondok Aren, Saksi Mata: Ngeri, Celuritnya Gede Banget
Kaca gerobak milik warga rusak setelah dipecahkan pelaku tawuran yang sebelumnya konvoi dengan membawa sajam di kawasan Pondok Aren, Tangsel, Selasa (29/9/2020). [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Aksi konvoi puluhan pemuda bermotor yang membawa senjata tajam (sajam) di Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, meresahkan sejumlah warga dan para pengguna jalannya.

Salah satu ojek online (Ojol) Eka Suhartono (30) mengaku, melihat aksi konvoi membawa sajam itu pada Minggu (27/9/2020) dini hari sekira pukul 00.30 WIB.

Aksi tersebut, dianggap menggganggu dan membuatnya ngeri lantaran khawatir jadi sasaran brutal.

"Ngeri juga kita, takut jadi sasaran. Karena yang namanya orang konvoi bawa sajam begitu mah nyasar sembarang orang. Takut kita yang malah kena sabet," katanya saat ditemui di Jalan Raya Jombang, Pondok Aren, Selasa (29/9/2020).

Baca Juga:Pemuda Muhammadiyah Desak Pemkot Hentikan Perang Kelompok di Makassar

Eko menuturkan, aksi konvoi dengan sajam itu berlangsung selama dua hari yakni pada malem Sabtu dan Minggu kemarin.

Menurutnya, mereka ada dua kubu. Kubu pertama bersiaga di persimpangan Jalan Jombang-Ciledug, sementara kubu lainnya bersiap di depan Apartemen Emerelad.

Mereka, bahkan menutup jalan menggunakan motornya.

"Lebih 10 motor, mereka boncengan dua atau tiga orang satu motor. Ngeri bang, celuritnya gede-gede banget. Jadi kita sama warga lainnya cuma bisa nontonin doang, masing-masing dah biar enggak kena sasaran," ungkapnya.

Barang bukti dalam pengungkapan kasus tawuran Kebon Sirih yang menelan korban jiwa di Polsek Metro Menteng, Rabu (26/8/2020). [ANTARA/Livia Kristianti]
Ilustrasi - Barang bukti dalam pengungkapan kasus tawuran. [ANTARA/Livia Kristianti]

Lebih lanjut, Eko menerangkan, pemuda brutal itu mulai standby sekira pukul 23.30 WIB dan beraksi hingga pukul 04.00 WIB pagi.

Baca Juga:Pemuda Mabuk Arak Macan di Ciputat, Keroyok Shidqi Sampai Urat Tangan Putus

"Nah suasananya mulai panas itu antara jam 2-3 pagi. Dua kubu itu saling serang. Kalau sudah setengah 4, mereka mulai bubar," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak