SuaraJakarta.id - Maraja Batubara berusaha tetap tegar. Namun, pria berusia 27 tahun ini tidak kuasa melihat ibunya yang masih trauma atas bencana angin puting beliung, pada Senin (28/9/2020) sore itu.
Chadijah, ibunda Maraja Batubara, masih tak menyangka sebagian dari rumahnya kini hancur akibat angin puting beliung.
SuaraJakarta.id menyambangi rumah Chadijah, di Perumahan Bukit Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Selasa (29/9/2020).
Chadijah hanya lebih banyak diam dan selalu melihat atap dapur rumahnya yang kini beratapkan langit.
Baca Juga:Tangerang Diterjang Puting Beliung, Motor Berjejer Ringsek Tertimpa Pohon
"Ibu kondisinya masih syok banget. Saya berusaha tegar agar bisa menenangkan beliau," ujar Bara sapaan Maraja Batubara di kediamannya.
Bara pun menceritakan banyak tentang peristiwa alam itu yang melanda keluarganya. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 15.30 WIB.
Saat kejadian ia berada di kawasan Citra Raya Cikupa, Tangerang. Tiba-tiba ia mendapat pesan WhatsApp (WA) dari sepupunya.
"Saya dapat pesan melalui voice note dari adik sepupu. Kata dia, bang pulang cepat rumah sudah hancur," sebutnya sambil menunjukkan pesan itu.
Mendengar pesan itu, Bara bergegas pulang. Kondisinya gerimis, ia tetap melanjutkan perjalanan. Di pertengahan jalan ternyata hujannya semakin lebat.
Baca Juga:Lima Rumah Warga di Bangka Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Namun, Bara tidak mengendurkan gas motor yang ditungganginya. Ia tetap tancap gas hingga akhirnya sampai rumah.