UIN Alauddin juga tidak akan diam melihat kasus ini.
Kampus telah mengerahkan PSGA dan Tim Investigasi untuk menindaklanjuti kasus teror alat kelamin di UIN Alauddin yang telah meresahkan sejumlah mahasiswi.
"Korbannya tetap dikomunikasikan dengan PSGA dan Tim Investigasi. Sudah kontak mereka," katanya.
3. Teror Berkali-kali
Baca Juga:Siapa Pria di Balik Video Call WhatsApp Pamer Kelamin ke Mahasiswi UIN?
LI, mahasiswi UIN jadi korban teror alat vital pria di video call WhatsApp. LI menceritakan teror tersebut dialaminya 23 Juli 2020 lalu.
Kala itu, LI yang menerima panggilan dari orang tak dikenal. Tak ada nama dalam panggilan itu karena nomor teleponnya tidak dia simpan.
Ternyata begitu diangkat, gambarnya adalah alat kelamin pria. Pelaku memperlihatkan alat vitalnya kepada korban melalui panggilan video call.
"Langsung saya matikan itu, baru saya blokir," ungkap LI.
Aksi teror kelamin tersebut, rupanya tidak hanya terjadi sekali itu saja. Pada 18 September 2020, LI kembali mengalami kejadian yang serupa bersama dengan rekan-rekan kelasnya.
Baca Juga:Kisah LI, Mahasiswi UIN Korban Teror Alat Vital Pria di Video Call WhatsApp
Hanya saja, kali ini pelaku menggunakan nomor yang berbeda.