Klaster Keluarga Dominasi Penyebaran Corona di Kota Bogor, WFH Jadi Solusi

Penambahan ini membuat jumlah kasus positif Corona di Kota Bogor menjadi 1.511 kasus, dengan rincian 441 masih menjalani isolasi, 1.015 sembuh, 55 meninggal.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 20:54 WIB
Klaster Keluarga Dominasi Penyebaran Corona di Kota Bogor, WFH Jadi Solusi
Sejumlah warga yang melanggar mengantre saat sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di jalan Roda, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/5). [ANTARA FOTO/Arif Firmansyah]

SuaraJakarta.id - Klaster keluarga kebanyakan menjadi sumber penularan di Kota Bogor. Sehingga sampai, Jumat (9/10/2020) hari ini Kota Bogor masih berstatus zona merah.

Data yang didapat SuaraJakarta.id dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bogor, tercatat ada penambahan kasus baru pasien terkonfirmasi positif sebanyak 39 orang.

Penambahan ini membuat jumlah kasus positif Corona di Kota Bogor menjadi 1.511 kasus, dengan rincian 441 masih menjalani isolasi, 1.015 sembuh, 55 meninggal.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, ada 14 indikator yang menjadi penilaian membuat Kota Bogor masih di zona merah.

Baca Juga:Penjelasan Covid-19 Tanpa Gejala: Virus Corona Bertidak Bagai Pereda sakit

"Zona merah ini dinilai dari 14 indikator, yakni 10 indikator epidemiologi, dua surveilans dan dua lagi indikator fasilitas kesehatan, itu kita sudah lakukan semaksimal mungkin," ujarnya, Jumat (9/10/2020).

Karena kata Retno, 10 indikator itu diambil datanya dari new record di RS online yang langsung diakses oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat.

"Apalagi saat ini kasus terus bertambah, hari ini ada sebanyak 39 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tapi kami juga sudah komunikasi dengan provinsi dan pusat, karena dari Ditjen Yankes kita sudah menurunkan itu," jelasnya.

Menurut Retno, klaster yang masih mendominasi ini di keluarga, tapi jika dijabarkan irisannya itu dari perkantoran.

"Klaster keluarga masih mendominasi, ini sebenarnya rinciannya dari klaster perkantoran, makanya pak wali (Bima Arya) sudah membatasi yang masuk kerja dengan kapasitas 50 persen dan sebagian WFH," ucapnya.

Baca Juga:Gelombang Ketiga Covid-19 Ancam Kedah dan Sabah di Malaysia

Pihaknya juga sudah mengintruksikan kepada setiap perkantoran di Kota Bogor dan pabrik serta unit usaha lainnya agar membuat satgas Covid-19.

"Tujuannya untuk menekan angka positif, supaya Kota Bogor ini kembali ke zona oranye atau lebih baik lagi," tukasnya.

Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini