Warga Ungkap Detik-detik Longsor di Ciganjur Tewaskan Satu Orang

Tetangga korban mengungkap bagaimana almarhum Wadiar, perempuan 42 tahun tewas mengenaskan usai terjadi banjir dan longsor di Ciganjur

Bangun Santoso | Yosea Arga Pramudita
Senin, 12 Oktober 2020 | 12:21 WIB
Warga Ungkap Detik-detik Longsor di Ciganjur Tewaskan Satu Orang
Warga melintas di dekat rumah yang rusak berat akibat longsor di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta, Minggu (11/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Insiden banjir dan longsor yang menerjang Jalan Damai RT 004/RW 02 Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (10/10/2020) menyebabkan satu orang meninggal dunia. Dia adalah seorang perempuan bernama Widiar Nohapa (42).

Korban dilaporkan meninggal karena tertimpa reruntuhan pagar pembatas anak Kali Setu yang tergerus derasnya air hujan. Korban meninggal dunia di RSUD Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 18.30 WIB.

Tetangga korban bernama Evi Yuliana (31) bercerita detik-detik insiden itu terjadi. Kebetulan, rumah Evi dan korban hanya berjarak sekitar dua rumah.

Usai berhasil menyelamatkan diri bersama dua anak kandung dan tiga anak tetangganya, Evi akhirnya sampai di dataran yang lebih tinggi. Saat itu, waktu menunjukan pukul 22.00 WIB.

Baca Juga:Tegang dan Panik, Cerita Evi Terjebak Bareng 5 Anak saat Banjir dan Longsor

Evi mengatakan, suaminya masih berada di sekitar pemukiman warga yang merupakan dataran rendah. Pasalnya, ada informasi yang menyebutkan jika korban masih berada di rumahnya.

"Ada laporan almarhum masih di bawah. Akhirnya suami saya turun lagi dobrak pintu sudah tidak bisa, akhirnya masuk lewat jendela," beber Evi saat dijumpai di lokasi, Senin (12/10/2020).

Tiba di kediaman korban, suami Evi mendapati kenyataan yang sedih. Kepala korban terlihat berada di puing-puing reruntuhan rumah yang roboh.
"
Begitu suami saya masuk, itu sudah kepala almarhum di bawah, posisi di bawah sudah dua puing, tertimpa reruntuhan dua puing," sambungnya.

Evi menambahkan, suaminya merupakan sosok yang mengevakuasi korban. Evi tidak tega menceritakan kondisi secara detil korban pada saat itu, dia hanya menyebut jika darah sudah berceceran di mana-mana dan kepala korban sudah mengambang di air.

"Jadi almarhum sudah di bawah. Posisi di sini sudah darah semua dan kepala sudah mengambang di air. Katanya seperti itu karena suami saya yang evakuasi," imbuh dia.

Baca Juga:Petugas Gabungan Masih Berjibaku Bersihkan Sisa Banjir dan Longsor Ciganjur

Sebelumnya, seorang warga Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan bernama Widiar Nohapa (42) meninggal dunia akibat rumahnya tertimpa reruntuhan pagar pembatas anak Kali Setu yang tergerus derasnya air hujan, Sabtu (10/10/2020). Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria bertakziah ke rumah duka.

"Innalillahi wa inna illahi rajiun, akibat tembok tadi bagian tembok itu rubuh ke rumah di pinggir (anak Kali Setu) sehingga mengakibatkan ada seorang wanita umur 40 tahunan meninggal," kata Ahmad Riza Patria.

Sebelumnya, ia meninjau lokasi banjir dan longsor di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan. Diungkapkannya, akibat hujan deras yang mengguyur membuat pagar pembatas antara rumah penduduk dengan anak kali Setu roboh. Material pagar pembatas yang roboh itu kemudian menutupi sungai sehingga air memasuki pemukiman penduduk sampai menyebabkan banjir.

"Sehingga mengakibatkan 300-an rumah tergenang oleh air sehingga banjir bahkan sampai setinggi dada," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Riza Patria meninjau kondisi warga yang dievakuasi di posko utama di Pendopo RT 09 RW 02.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini