SuaraJakarta.id - Mahasiswa Universitas Muhamadiyyah Jakarta (UMJ) kembali melakukan demo tolak UU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020).
Menariknya, demo kali ini dilakukan cara berbeda. Mereka melakukan teatrikal suasana penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja antara mahasiswa, polisi dan DPR.
Mereka, melakukan teatrikal di depan Kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta di Jalan Ir H Juanda, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel.
Pantauan Suara.com di lokasi, terlihat ada empat mahasiswa yang berperan sebagai mahasiswa. Mereka kemudian berhadapan dengan mahasiswa yang berperan sebagai polisi mengenakan trash bag bertuliskan 'polisi'.
Baca Juga:Pelajar SMA di Bogor Mewek saat Diamankan, Polisi: Bilang Mama, Kau Gak...
Teatrikal tersebut menggambarkan suasana ricuh ketika aksi demo penolakan Omnibus Law Cipta Kerja di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam teatrikal itu, seolah ada mahasiswa yang ditangkap dan diamankan oleh 'polisi' lantaran merangsek masuk ke gedung DPR.
Di belakangnya, terlihat ada lima mahasiswa yang berperan sebagai DPR. Mereka, duduk manis menonton aksi rusuh dalam teatrikal tersebut.
Gelaran teatrikal itu juga diwarnai dengan bakar ban. Selesai teatrikal, mereka kemudian menggelar salat gaib di jalan.
Macet 2 Km
Baca Juga:Polisi Amankan Bola Kasti Dilempar Pendemo, Diduga Mengandung Bahan Kimia
Aksi mahasiswa ini menutup Jalan Ir H Juanda dan memutus akses Lebak Bulus- Ciputat.
Kapolsek Ciputat Timur Kompol Endy Mahandika mengatakan, akibat dari aksi tersebut menimbulkan kemacetan sekira 2 kilometer.
"Macetnya sekira 1-2 kilometer. Rata-rata yang kejebak macet kendaraan angkutan besar. Sedangkan kendaraan lainnya kita arahkan lewat depan Kampus UMJ tembus ke Cirendeu," katanya.
Di samping mengurai kemacetan, Endy juga membagikan air mineral botol kepada para mahasiswa yang melakukan aksi demo tolak UU Omnibus Law Ciptaker dengan teatrikal dan bakar ban di jalan itu.
Menurutnya, itu sebagai simpati kepada para mahasiswa yang telah panas-panasan di jalan.
"Aksi simpatik ke adik-adik kita dan juga ke masyarakat luas. Kami hanya melakukan pengamanan. Mereka habis panas-panasan, lalu kita kasih air mineral," pungkas Endy.
Kontributor : Wivy Hikmatullah