Nasib Pilu Ajim, Jadi Penghulu Cuma Dibayar Rp 300 Ribu Kini Sepi Job

Sejak pandemi, Ajim hanya lima kali menjadi penghulu pernikahan.

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 07 November 2020 | 17:17 WIB
Nasib Pilu Ajim, Jadi Penghulu Cuma Dibayar Rp 300 Ribu Kini Sepi Job
Ajim, penghulu yang bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Banten, ditemui di kediamannya, Sabtu (7/11/2020). [Suara.com/ Ridsha Vimanda Nasution]

SuaraJakarta.id - Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya dirasakan kalangan buruh maupun pekerja formal. Namun juga dirasakan oleh profesi seperti penghulu.

Contohnya seperti yang dialami Ajim, seorang penghulu yang bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Banten.

Nasib warga RT 01 RW 04, Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, ini memprihatinkan akibat dampak pandemi Covid-19.

Sejak munculnya pandemi, Maret lalu, bapak delapan anak itu sepi job. Seingat dia terhitung kurang dari lima kali dia jadi penghulu pernikahan.

Baca Juga:Keluarkan Senpi, Begal Motor di Tangerang Ditembak Mati

"Tepatnya sih dari bulan April lalu saat acara pernikahan sudah tidak boleh lagi di rumah, melainkan di kantor KUA. Sejak itu menurun banget pasangan pengantin yang menikah," ujarnya ditemui SuaraJakarta.id di kediamannya, Sabtu (7/11/2020).

Dengan kondisi tersebut, Ajim mau tak mau harus mengencangkan ikat pinggangnya. Sebab, tidak ada pernikahan maka tidak ada pemasukan uang.

Ajim hanya mendapatkan pemasukan atau dibayar jika ada masyarakat yang menggelar pernikahan.

Bayaran Penghulu

Sekali menikahkan, dia mengaku, mendapat bayaran Rp 300 ribu. Itu adalah upah bersih yang diterimanya. Lebihnya, jika pasangan pengantin memberi salam tempel.

Baca Juga:Curi Motor di Kampung Sendiri, Kodok Diciduk Saat Ayik Ngopi di Warung

"Penghulu bukan seperti pegawai, PNS yang memiliki gaji pokok maupun tunjangan. Saya mah dibayarnya kalau ada peristiwa nikah doang," ungkapnya.

"Bayarannya Rp 300 ribu bersihnya. Jarang kalau ditambahkan dari pengantin," sebutnya.

Ajim menjelaskan lebih rinci mengapa hanya mendapat upah Rp 300 ribu.

Hal itu karena biaya pernikahan bagi calon pengantin sebesar Rp 1,3 juta dibagi-bagi.

"Rp 1,3 juta itu kan (calon pengantin) daftar KUA. Dibagi dengan administrasi kantor, kemudian ke RT ke RW dan desa. Jadi cuma dapat Rp 300 ribu doang," paparnya.

"Tujuannya, niatnya saya sebagai penghulu ini kan untuk ibadah. Tidak ada yang lain," ungkapnya.

Aktivitas Mencangkul

Meski harus menerima kenyataan pahit, Ajim tidak mengeluh dengan kondisi tersebut. Dia tetap menjalani masa hidupnya sebagai penghulu.

Ajim juga tidak kepikiran mencari pekerjaan sambilan untuk menambah pundi-pundi penghasilan. Apalagi usianya saat ini sudah 70 tahun.

"Kalau tidak ada kegiatan pernikahan, saya mah aktivitasnya menyangkul saja. Tanam-tanam pohon di halaman rumah, itu saja," paparnya.

"Untuk pemasukan lainnya paling kalau ada panggilan untuk tahlilan, itu pun sekadarnya saja," imbuhnya.

Bantuan Pemerintah

Ajim yang sudah menjadi penghulu sejak tahun 1980-an di Kabupaten Tangerang, mengaku baru merasakan bantuan pemerintah terkait warga terdampak pandemi Covid-19, baru beberapa kali saja.

Bantuan tersebut pun baru diterimanya dua bulan belakangan, yakni uang tunai Rp 300 ribu.

"Alhamdulillah sudah dua kali saya dapat bantuan dampak Covid-19 sebesar Rp 300 ribu yang mengambilnya di kantor desa. Sebelum dua bulan belakangan, tidak pernah ada bantuan," tuturnya.

"Ada bantuan sekadar beras doangan. Itu juga sudah lama dapatnya. Sekarang beras apalagi sembako belum dapat," paparnya.

Saat ditanya harapannya, Ajim tidak mau berharap muluk. Apalagi mengharapkan bisa mendapatkan gaji pokok sebagai seorang penghulu.

"Dari penghulu siapa saja yang dulu sampai sekarang di sini tidak ada gaji pokok dan saya tidak mau mengharapkan yang tidak mungkin. Saya hanya berharap lepas tugas saya diakhiri dengan yang baik," katanya.

Dia mengakui, sudah lebih dari tiga kali mengajukan pensiun sebagai penghulu. Namun selalu saja diminta masyarakat setempat untuk terus bertugas.

Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini