SuaraJakarta.id - Satuan Tugas Penanganan atau Covid-19 mengungkapkan sedikitnya sudah ada 25 klaster penularan corona dari kegiatan keagamaan, rumah ibadah, asrama dan pesantren di DKI Jakarta.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah merinci ada 4 klaster gereja dengan 41 kasus, 6 klaster masjid dengan 126 kasus, 7 klaster takziah atau tahlilan dengan 69 kasus, 4 klaster asrama pendeta dengan 155 kasus, dan 4 klaster pesantren dengan 359 kasus.
"Ini gambaran kumulatif yang sudah kita kumpulkan dari data Dinas Kesehatan DKI dari Mei sampai 22 November 2020," kata Dewi dalam diskusi dari Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Dia merinci lonjakan klaster keagamaan ini paling banyak terjadi pada bulan Oktober 2020 di Pondok Pesantren.
Baca Juga:Klaim Tak Temukan Klaster Corona Pilkada, Satgas Covid: Alhamdulillah
"Ini terjadi di pesantren, jadi ada satu pesantren yang penularannya tinggi sekali di Bulan Oktober," ujarnya.
Dewi meminta seluruh kegiatan keagamaan untuk disiplin protokol kesehatan agar klaster tidak terjadi lagi dan sebisa mungkin mengurangi kegiatan keagamaan yang berpotensi kerumunan.
"Kalau bisa online, online saja," pungkas Dewi.