“Waktu itu sama saya sudah dilarang, ngapain jauh-jauh kerja ke Arab? Nyari di sini saja. Tapi orangnya ngomong terus ke saya, nggak apa-apa mak, temen-temen dede juga pada berangkat,” ujar Umiyati.
“Pas mau pamitan ke temen-temennya aja dia minta uang, katanya buat perpisahan sebelum berangkat ke Arab. Saya iyain aja, soalnya kan dia mah orangnya royal juga sama teman, nggak pernah pelit,” tutur Umiyati.
3. Bekerja sebagai pekerja rumah tangga
Hingga waktunya, Afryani pun akhirnya berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi TKI. Sebulan kemudian, gadis yang baru saja lulus SMA pada 2018 tersebut memberi kabar kepada Umiyati bahwa ia sudah resmi bekerja dan mendapat majikan di negeri Jazirah Arab tersebut.
Baca Juga:Kemenlu: Tak Ada Tanda Kekerasan di Mayat Perempuan Dalam Koper di Arab
Selama bekerja, Afryani tadinya rutin memberi kabar kepada keluarganya. Bahkan, Afryani sampai bertekad tidak mau pulang dulu ke Tanah Air sebelum menyandang status sebagai orang sukses ketika kembali ke Indonesia.
“Dia bilang, mak dede nggak mau pulang. Mau di sini saja sampai sukses, saya bilang ya sudah yang penting dede sehat di sana, harus rajin salat ama berdoa biar cepet terkabul keinginannya. Iya mak, kata dia,” ucap Umiyati.
4. Terakhir berkomunikasi Juli 2020
Umiyati pun masih ingat komunikasi terakhir ia dengan putrinya terjadi pada Juli 2020. Afryani sempat bercerita kepadanya bahwa dia mendapat majikan yang ramah dan menerimanya selama bekerja sebagai ART di Arab Saudi.
“Terakhir itu saat lebaran haji bulan Juli, adik saya dapat telepon dari Afriyani. Saya ngobrol lumayan lama dari nanya kabar sampai kegiatan dia di sana,” katanya.
Baca Juga:Mayat Afriyani Dibuang di Koper karena Teman Bingung Urus Jenazah di Mekkah
“Yang saya ingat, anak saya cerita kerja di Arab enak. Majikannya baik hati, terus cerita juga rumah majikannya besar dengan tiga tingkat. Disitu saya bersyukur kondisi anak saya baik-baik saja,” ujarnya.