SuaraJakarta.id - Mantan penyanyi cilik Iyut Bing Slamet minta maaf kepada keluarganya setelah kembali tersandung kasus narkoba.
Tak hanya itu, ia juga meminta maaf kepada kedua orang tuanya, Bing Slamet dan Ratna Komala Furi, yang telah tiada.
Menurut Iyut, kasus narkoba yang kembali menjeratnya ini, telah membuat dirinya benar-benar menyesal dan berkomitmen untuk tidak lagi menjadi pengguna.
Hal itu disampaikannya kepada awak media di Mako Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (8/12/2020).
Baca Juga:Hasil Assessment Iyut Bing Slamet Sudah Keluar, Diminta Buat Direhab
"Saya sangat menyesali ini, karena ini bukan yang pertama kalinya buat saya, tidak munafik dan ini sudah yang kedua kali," kata Iyut Bing Slamet dengan nada berat.
Iyut Bing Slamet tak menampik dirinya memang pengguna narkoba. Ia menyesali perbuatannya karena dua kali terjerumus di lubang yang sama.
Iyut Bing Slamet mengaku telah menyadari bahwa dirinya telah salah jalan dengan menjadi pengguna narkoba.
"Saya enggak munafik memang saya pengguna, memang saya sudah salah jalan," ujarnya.
Wanita yang bernama lengkap Ratna Fairuz Albar ini mengungkapkan, kedua kalinya terjerat narkoba bukanlah hal yang mudah.
Baca Juga:Hari Ini Hasil Asesmen Iyut Bing Slamet Diumumkan, Bakal Direhab?
Tapi adik dari artis Adi Bing Slamet ini berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah menangani kasusnya.
Iyut Bing Slamet berterimakasih kepada Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan yang telah membantunya dalam menangani perkaranya.
Serta Kepala BNNK yang telah merekomendasikan dirinya untuk menjalani rehabilitasi berdasarkan hasil asesmen yang dijalaninya.
Adik dari aktor Adi Bing Slamet juga mengisahkan perjalanan hidup sebagai pengguna adalah mengantarkan seseorang kepada tiga tempat.
Pertama, ke rumah sakit jiwa karena narkoba merusak syaraf. Berikutnya, ke penjara karena ada undang-undang yang mengaturnya.
Terakhir ke kuburan karena banyak pengguna yang overdosis.
"Saya saat ini benar-benar sangat menyesali banget-banget menyesali," ujarnya.
"Seperti yang dikatakan bapak Kepala BNNK, kalau kita sudah kena ya tujuannya tiga tempat tadi, sakit jiwa, dipenjara, dan mati," Iyut Bing Slamet menambahkan.
Iyut Bing Slamet mengungkapkan awal memakai narkoba memang terasa enak. Tapi tanpa disadari oleh penggunanya, narkoba akan merusak syaraf-syaraf.
"Awalnya memang enak tapi secara tidak sadar kena saraf kita dan saya benar menyesali banget-banget. Saat ini saya ingin sembuh dan kawan lain kalau bisa hindari narkoba, terimakasih," pungkas Iyut Bing Slamet.
Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Kota Jakarta Selatan telah merekomendasikan Iyut Bing Slamet untuk menjalani rehabilitasi, karena dinyatakan sebagai pengguna dengan kategori ringan.
Rekomendasi ini dikeluarkan setelah Iyut menjalani asesmen di BNNK Jakarta Selatan pada Senin (7/12) kemarin.
Sejak ditangkap pada 3 Desember 2020, saat ini kondisi emosional Iyut Bing Slamet telah membaik.
Pada saat memberikan keterangan kepada awak media, Iyut Bing Slamet sudah lebih segar dan ceria.
Iyut Bing Slamet ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (3/12) di rumahnya di Kramat Sentiong, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Penangkapan dilakukan pukul 23.30 WIB, di lokasi petugas menemukan barang bukti satu set alat hisap sabu, dua buah korek gas dan satu buah plastik klip bening bekas narkotika—yang diakui Iyut Bing Slamet seberat 0,7 gram.
Setelah dilakukan tes urine di kantor polisi, hasilnya Iyut Bing Slamet positif metafetamin dan dari barang bukti yang diamankan. [Antara]