SuaraJakarta.id - Mira, Seorang perempuan menceritakan usahanya yang sia-sia memperjuangkan harus rapid test antigen untuk masuk Jakarta. Tapi begitu tiba di Jakarta, ternyata tidak ada pemeriksaan antigen.
Mira mengacu ke kebijakan masuk Jakarta lewat Bandara Soekarno-Hatta harus memiliki surat rapid tes antigen negatif virus corona.
Keluhan tersebut, bahkan diceritakan di media sosial Instagram yakni oleh akun @miraindaah.
Melalui story instagramnya, Mira bercerita, dirinya kesal lantaranya dirinya sudah bayar mahal untuk rapid antigen.
Baca Juga:7 Lokasi Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno-Hatta
Tetapi, sesampainya di bandara, ternyata tak satu pun petugas menanyakan dan memeriksa lembaran hasil rapid antigen tersebut.
Padahal, untuk melakukan tes rapid antigen itu, dia harus merogoh kocek sebesar Rp700 ribu untuk tes dua orang.
"Sedikit cerita ku hari ini. Kesel nggak sih kita udah bayar Rp 350 ribu per orang, yang artinya aku berdua Aida Rp 700 ribu buat rapid test antigen. Terus nahan hidung yang harus diorek2!!!," tulis Mira dengan akun instagramnya @miraindaah.
![Calon penumpang pesawat mengikuti tes cepat antigen di area Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (22/12/2020). [ANTARA FOTO/Fauzan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/22/64198-rapid-test-antigen-di-bandara-soeta.jpg)
"Ternyata sampai bandara nggak diperiksa apa-apa! Jangankan periksa hasil rapidnya, bagasi mau keluar saja nggak ada yang jaga!" sambung Mira.
Mira menyayangkan, persyaratan rapid antigen hanya sekadar wacana. Tetapi, tidak dijalankan atau menerapkannya dengan memeriksa langsung kepada para calon penumpang.
Baca Juga:Antre Rapid Test Antigen, Calon Penumpang di Bandara Hang Nadim Membludak
"Parah sih bikin peraturan tapi nggak dijalanin!!! Dikira duit datang dari langit apa ya!! Udah bisa dinilai sendiri lah," tutupnya.