Jakarta Bakal PSBB Ketat Lagi, Wagub DKI: Mohon Warga Bersabar Sedikit Lagi

"Kita memahami warga Jakarta jenuh, capek ketika PSBB," kata Wagub DKI.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 07 Januari 2021 | 19:21 WIB
Jakarta Bakal PSBB Ketat Lagi, Wagub DKI: Mohon Warga Bersabar Sedikit Lagi
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. [ANTARA/Ricky Prayoga]

SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat diam di rumah saja bersama keluarga bila tak ada keperluan mendesak.

Hal ini mengingat kasus positif Covid-19 di Jakarta tengah naik. Wagub DKI juga meminta warga bersabar sedikit lagi.

Ini terkait rencana Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB ketat yang akan kembali diberlakukan Pemprov DKI.

"Ini memang sesuatu yang berat. Kita memahami warga Jakarta jenuh, capek ketika PSBB. Sekarang segera kembali ke rumah dan batasi interaksi fisik," ujarnya dalam diskusi implementasi PPKM Jawa-Bali yang disiarkan live di Youtube BNPB, dikutip SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Kamis (7/1/2021).

Baca Juga:Pemerintah Pakai Istilah Baru untuk Pembatasan Jawa-Bali: PPKM Bukan PSBB

"Jadi sekali lagi, bersabar sedikit lagi. Sebentar lagi sudah ada vaksin yang disuntikkan," Wagub DKI menambahkan.

Riza menuturkan, dengan kehadiran vaksin, ia optimis hal itu bisa mengurangi kasus Covid-19 di Jakarta.

"Dengan vaksin kita secara bertahap dapat mengurangi dan memutus mata rantai Covid-19," tuturnya.

Riza menyebutkan, selama PSBB ketat, berdasarkan data, lebih dari 60 persen warga DKI Jakarta patuh dan taat berada di rumah.

"Namun ketika ada transisi pelonggaran mulai banyak keluar rumah. Karena itu saya minta untuk segera kembali ke rumah. Gunakan banyak waktu di rumah bersama keluarga," ungkapnya.

Baca Juga:Jawa - Bali PSBB Ketat, Kasus Covid-19 Diharapkan Turun 20 Persen

"Kemudian kami juga sudah mengambil kebijakan untuk work from home (WFH). Ini untuk membatasi interaksi fisik, kita gunakan teknologi digital IT dan lain-lain," sambungnya.

Antisipasi Lonjakan Kasus

Mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Riza mengungkapkan, pihaknya berkordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya daerah penyangga Ibu Kota.

"Koordinasi yakni agar tempat wisata dibatasi jumlahnya, jam operasionalnya. Bahkan kalau mungkin itu ditutup," paparnya.

"Karena kami sendiri di Jakarta telah melakukannya menutup seluruh ruang terbuka dan tempat wisata," tuturnya.

Menurutnya, itu bagian dari upaya dalam rangka mengurangi penyebaran Covid-19 akibat libur Nataru lalu.

Kemudian upaya lain dengan meningkatkan fasilitas kesehatan. Mulai dari meningkatkan jumlah tempat tidur di rumah sakit, penambahan tenaga kesehatan dan lainnya.

"Bahkan kita juga minta pemerintah pusat untuk menambah hotel untuk OTG, wisma atlet juga kita maksimalkan," imbuhnya.

"Dan kita dari Pemprov ke depan akan menyiapkan GOR-GOR bila nanti akhirnya ada lonjakan kasus yang signifikan. Prinsipnya kita ingin meningkatkan berbagai fasilitas," pungkasnya.

PPKM Jawa-Bali

Seperti diketahui, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hertanto telah mengumumkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Jawa-Bali, mulai 11 sampai 25 Januari 2021.

Berikut sejumlah daerah yang tercatat melakukan PPKM Jawa-Bali:

  1. DKI Jakarta (Seluruhnya)
  2. Jawa Barat (Bodebek)
    - Kota Bogor
    - Kabupaten Bogor
    - Kota Depok
    - Kota Bekasi
    - Kabupaten Bekasi
  3. Banten - Tangerang Raya
    - Kota Tangerang
    - Kabupaten Tangerang
    - Kota Tangerang Selatan
  4. Jawa Barat
    - Kota Bandung
    - Kabupaten Bandung Barat
    - Kota Cimahi
  5. Jawa Tengah
    - Semarang Raya
    - Solo Raya
    - Banyumas Raya
  6. Yogyakarta
    - Kota Yogyakarta
    - Kabupaten Bantul
    - Kabupaten Gunung Kidul
    - Kabupaten Sleman
    - Kabupaten Kulonprogo
  7. Jawa Timur
    - Kota Malang Raya
    - Surabaya Raya
  8. Bali
    - Kota Denpasar
    - Kabupaten Badung

Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini