SuaraJakarta.id - Kapten Afwan rajin baca Al quran tiap pagi. Pilot berpeci putih itu kini belum diketahui nasibnya setelah Sriwijaya Air jatuh.
Kapten Afwan merupakan sosok yang alim. Jika berada di rumahnya pagi hari, maka lantunan muratal ayat Al Quran akan terdengar. Capt Afwan juga sosok dermawan, tak hanya kepada keluarga tetapi juga pada warga sekitar.
Keluarga berharap Kapten Afwan masih hidup. Keluarga berharap ada mukjizat.
Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh, Sabtu (9/1/2021).
Baca Juga:Siapkan Santunan, Jasa Raharja Mulai Data Korban Jatuhnya Sriwijaya SJ-182
“Kami dari pihak keluarga masih berharap semoga ada mukjizat dan kabar baik kepada kerabat kami. Ia orang baik, tak hanya buat keluarga tetapi juga lingkungan sekitar,” ujar keponakan Kapten Afwan, Muhammad Akbar saat dihubungi.
![Sejumlah prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir (Yontaifib 1 Mar) TNI AL menyiapkan perahu karet di atas geladak KRI Teluk Gilimanuk-531 untuk pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/10/32091-pencarian-pesawat-sriwijaya.jpg)
“Belakangan, jika kami berkumpul bersama maka pria yang akrab saya sapa Da Aan itu selalu memberi tausiyah,” jelas dia.
Hingga Sabtu (9/1/2021) malam, pihaknya masih menanti kabar dari sosok orang baik dan murah senyum itu. Sewaktu perwakilan manajemen Sriwijaya Air menyambangi rumah Capt Afwan, manajemen Sriwijaya Air menyimpan kesan baik.
"Kapten Afwan itu sangat ramah dan semuanya tahu kalau beliau adalah pilot yang selalu pakai kopiah putih,” kenang dia.
Akbar mengatakan, pihaknya terus mendoakan semoga ada kabar baik dari keberadaan Kapten Afwan.
Baca Juga:Sinyal Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh Terlacak
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB dan diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
- 1
- 2