SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau jalan layang atau fly over Tapal Kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat. Di lokasi, ia menemukan sejumlah kekurangan seperti marka dan rambu lalu lintas (lalin).
Anies menyebut kekurangan ini tak bisa dibiarkan meski masih tahap uji coba. Karena itu, pihak Dinas Bina Marga akan melakukan penambahan selama dua hari ke depan.
"Sekarang masih minim sekali markanya memang, jadi sebagian sudah ada. Tapi, selama dua hari ini akan dilakukan penambahan dan pemantauan," ujar Anies kepada wartawan, Senin (1/2/2021).
Menurut Anies, tinjauan ke lokasi dilakukan demi memastikan kelayakan jalan layang untuk putar balik itu. Sebab ia tak ingin ketika sudah beroperasi secara resmi, masih ada kekurangan.
Baca Juga:Kelakar Anies: Kalau Mau Bebas Macet Jalan Jam 2 Pagi
"Tujuannya untuk memastikan bahwa semua fasilitas keselamatan itu berfungsi sesuai dengan tujuannya. Kemudian, tanda-tanda juga dipasang sesuai dengan posisi yang tepat untuk pengguna kendaraan," jelasnya.
Mantan Mendikbud ini menilai fasilitas tersebut bisa menjadi solusi mengatasi kemacetan di Lenteng Agung dan Tanjung Barat. Sebab ketika jam sibuk, pengendara tak perlu lagi mengangtre menunggu kereta melintas sebelum putar balik.
"Kami berharap masalah kemacetan selesai dan kita ingin memastikan keselamatan pengguna jalan," pungkasnya.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menguji coba jalan layang atau fly over tapal kuda di Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Fasilitas jalur putar balik tanpa melintasi rel kereta api ini diklaim bisa menurunkan kemacetan.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengklaim jika sudah beroperasi sepenuhnya, maka kemacetan di dua titik itu akan turun hingga 50 persen. Pasalnya pengendara tak perlu lagi mengantre menunggu kereta melintas untuk putar balik.
Baca Juga:Alasan Anies Cat Warna-warni Sekitar Flyover Tapal Kuda buat Selfie Warga
"Saya sudah mencoba itu dari mulai kendaraan besar dan kecil itu sudah lewat, kalau perkiraan itu bisa mengurangi 40-50 persen kemacetan di daerah sini," ujar Hari di sekitaran Fly Over Tanjung Barat, Jagakarsa Jakarta Selatan, Minggu (31/1/2021).
Mengenai jumlah kendaraan yang lewat, Hari belum mendapatkan data pastinya di hari pertama sampai sore hari. Namun, ia meyakini jumlahnya akan lebih banyak di hari kedua dan ketiga karena bertepatan dengan waktu berangkat dan pulang kerja.
"Karena ini hari Minggu ya, saya yakin besok hari kerja kan kita buka dari jam 06.00 WIB, kalau Minggu tadi kita buka jam 08.00 WIB, kalau mulai Senin Selasa kita buka jam 06.00 sampai 21.00 WIB malam," katanya.
Diketahui, dua flyover tapal kuda ini diklaim sebagai yang pertama kalinya dibuat di Indonesia. Fasilitas jalan layang ini akan menjadi sarana untuk putar balik tanpa melintasi jalur kereta api.
Flyover Tanjung barat sendiri memiliki total 1.120 meter, dengan rincian sisi selatan 470 meter, sisi utara 580 meter dengan lebar 8 meter dan tinggi 6,5 meter.
Lalu, flyover Lenteng Agung punya panjang 880 meter, di sisi barat 430 meter dan sisi timur 450 meter.
Proyek dua flyover ini dimulai sejak Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020. Total nilai proyek flyover Tanjung Barat sekitar Rp 163 miliar dan flyover Lenteng Agung - IISIP Rp 143 miliar.