SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya mengizinkan sepeda non lipat masuk gerbong kereta MRT Jakarta.
Kebijakan sepeda non lipat boleh masuk MRT mulai berlaku pada Rabu (24/3/2021) lalu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun menjelaskan kebijakan sepeda nonlipat boleh masuk MRT Jakarta.
Menurutnya, keputusan itu untuk mendukung kebutuhan dan kepentingan olahraga dan rekreasi masyarakat Jakarta.
Baca Juga:Wagub DKI Klaim Angka Kebakaran di Jakarta Turun 31 Persen
"Sepeda bisa masuk ke MRT untuk mendorong agar masyarakat menggunakan sepeda untuk kepentingan olahraga, kepentingan rekreasi," kata Riza kepada wartawan di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (27/3/2021).
Wagub DKI menambahkan, ke depannya pihaknya juga berharap bisa mendorong masyarakat menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi.
"Dan ke depan kepentingan transportasi masyarakat," ujar Riza.
Di samping itu, Riza menegaskan, khusus sepeda non lipat, hanya berlaku pada waktu tertentu dan berada di gerbong belakang.
"Pada jam jam tertentu, di tempat yang sudah ditentukan, kemudian gerbongnya diatur di gerbong terakhir, jadi tidak menganggu pelanggan yang lain," tegasnya.
Baca Juga:Dukung Larangan Mudik Lebaran, Wagub DKI: Pulang Kampung Bisa Lewat Virtual
Sebelumnya, Wagub DKI mengatakan, jumlah gerbong yang dimodifikasi untuk menaruh sepeda nonlipat memang masih dibatasi.
Namun, lanjut Riza, secara bertahap akan terus dievaluasi.
"Memang sudah diatur di gerbong terakhir ada tempatnya dan memang dibatasi jumlahnya secara bertahap dan di tangga juga sudah disiapkan semacam rel bagi sepeda," ujarnya.
Selain di gerbong kereta, jalur khusus sepeda juga tersedia di tangga menuju kereta MRT Jakarta.
Begitu pula dengan tempat parkir dan tempat pengambilan kartu ketika singgah saat transit.
"Jadi prinsipnya, Pemprov memberikan dukungan yang terbaik bagi masyarakat Jakarta yang pengguna sepeda, untuk dapat menggunakan sepeda ke kegiatan ke luar, ke kantor, ke tempat usaha lainnya," katanya.
Untuk mencegah terjadinya kepadatan sepeda di dalam gerbong MRT, ujar politikus Gerindra ini, pihaknya juga telah membuat marka-marka hingga alurnya. Terutama di jam sibuk berangkat kerja.
"Jadi tidak akan mengganggu dan jam masuk bagi pesepeda itu diatur jamnya supaya tidak mengganggu jam-jam sibuk. Jadi sebelum jam sibuk, jam 7 pagi," tutur Riza.
Sepeda non lipat yang diizinkan masuk MRT adalah sepeda dengan dimensi tidak melewati 200 cm x 55 cm x 120 cm, dengan lebar ban maksimal 15 cm.
Sementara sepeda tandem tak diperbolehkan masuk. Pengelola MRT Jakarta juga menyiapkan fasilitas bagi sepeda non lipat.