Walkot Jakbar: Semua Guru yang Mengajar Tatap Muka Sudah Divaksin

Uus mengatakan, guru yang belum divaksin atau belum disuntik dosis kedua masih mengajar dari rumah

Bangun Santoso | Stephanus Aranditio
Rabu, 07 April 2021 | 10:03 WIB
Walkot Jakbar: Semua Guru yang Mengajar Tatap Muka Sudah Divaksin
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto. (Suara.com/Tio)

SuaraJakarta.id - Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto memastikan seluruh guru di sekolah yang sudah mulai uji coba belajar tatap muka pada Rabu (7/4/2021) hari ini, sudah divaksin Covid-19.

Uus mengatakan, guru yang belum divaksin atau belum disuntik dosis kedua masih mengajar dari rumah sehingga yang mengajar di sekolah hanya yg sudah menuntaskan vaksinasi.

"Vaksin terus dilakukan, sampai saat ini walaupun mungkin terus berjalan namun kita targetkan apa yang jqdi arahan pak gubernur terkait capaian pelaksanaan vaksin, mudah-mudahan nanti secara keseluruhan sesuai yanh ditargetkan," kata Uus usai meninjau SDN 3 Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (7/3/2021).

Dia menyebut ada 13 sekolah di Jakbar yang sudah mulai menggelar pembelajaran tatap muka, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA.

Baca Juga:Hari Pertama Masuk Sekolah di DKI, Prokes Ketat di SDN Cipete Utara 15

"Seminggu ini tidak semua belajar kami lakukan piloting terbatas tatap muka Senin, Rabu dan Jumat jadi Selasa dan Kamis dilakukan penyemprotan jadi dari lima hari kerja hanya masuk tiga sisanya sterilisasi," jelasnya.

Diketahui, mulai hari ini Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba pembukaan sekolah tatap muka dengan prokes ketat di 85 sekolah negeri dan swasta di Ibu Kota.

Jumlah tersebut merupakan hasil asesmen kesiapan prokes sekolah tatap muka dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui asesmen tahap 1 dan 2 dari 100 sekolah yang dilakukan asesmen.

Selama uji coba, kegiatan pembelajaran hanya dilakukan selama satu kali dalam satu minggu untuk setiap jenjang pendidikan, setelah itu kembali belajar dari rumah sebab gedung sekolah disterilisasi.

Siswa yang diperbolehkan mengikuti uji coba adalah siswa mulai dari kelas 4 SD hingga 12 SMA/SMK, jumlah siswa dibatasi maksimal 50 persen per kelas dengan pengaturan jarak 1,5 meter.

Baca Juga:Hari Pertama Sekolah di DKI, Guru Semangat Sambut Murid Masuk Kelas Lagi

Sementara materi yang diajarkan diprioritaskan untuk mata pelajaran yang esensial dengan durasi pelajaran selama 3 - 4 jam.

Kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga, serta ruang perpustakaan dan area kantin juga belum dimulai.

Adapun 85 sekolah tersebut antara lain; satu sekolah di Kepulauan Seribu, 25 sekolah di Jakarta Selatan, 25 sekolah di Jakarta Timur, 18 sekolah di Jakarta Barat, 6 sekolah di Jakarta Utara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak