Jozeph Paul Zhang juga diketahui mengklaim dirinya sebagai apologet Kristan yang memberitakan Injil, mengajar dan memuridkan melalui artikel, buku-buku, maupun tulisan di media sosial serta seminar-seminar Menjawab Iman Kristen.

Menariknya, Jozeph bahkan mengaku dirinya telah membaptis ratusan orang eks Islam yang telah ia sadarkan melalui pemberitaan Injil yang dilakukan baik lisan maupun tulisan di Indonesia dan di benua Eropa.
Namun, karena terbilang ekstrem, Jozeph pernah mendapat kritikan keras dari berbagai pihak, salah satunya dadi Roninda.
Sosok itu membuat tulisan di Seword yang berjudul “Pendeta Jozeph Paul Zhang Pelintir Sejarah Serta Hina Umat Kristen dan NU”.
Baca Juga:Ngaku Nabi hingga Hina Nabi Muhammad, Jozeph Paul Zhang Diserbu Warga +62
Dalam tulisannya, Ronindo meminta Jozeph Paul Zhang agar berhenti membuat konten provokatif karena dapat memecah belah umat beragama.
Interpol Buru Jozeph Paul Zhang
Kepolisian Indonesia dan Interpol buru Jozeph Paul Zhang, sang penghina Nabi Muhammad cabul. Hal itu dipastikan Kabareskrim Polri Komjen Pol. Agus Andrianto.

Polisi sejak awal menduga Jozeph Paul Zhang tidak berada di Indonesia. Polisi berkoordinasi dengan pihak imigrasi yang mengetahui data perlintasan Jozeph Paul Zhang sudah meninggalkan Indonesia sejak Januari 2018.
"Mekanisme penyidikannya akan terus berjalan walaupun yang bersangkutan di luar negeri," kata Agus.
Baca Juga:Minta Masyarakat Tenang, MUI Percaya Polisi Tindak Tegas Jozeph Paul Zhang
Agus mengatakan bahwa Bareskrim Polri bekerja sama dengan kepolisian luar negeri dan membuat daftar pencarian orang (DPO) terhadap Jozeph Paul Zhang agar bisa dideportasi dari negara tempat dia berada.