Kisah Hijrah Widy Eks Anak Punk, Dapati Jalan Pulang di Tasawuf Underground

Tasawuf Underground menerapkan konsep "Peta Jalan Pulang".

Rizki Nurmansyah
Selasa, 27 April 2021 | 07:10 WIB
Kisah Hijrah Widy Eks Anak Punk, Dapati Jalan Pulang di Tasawuf Underground
Sejumlah anak punk jalanan tengah mempelajari Al-Qiuran di Pesantren Tasawuf Underground di Ruko Cimanggis Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Semenjak berada di Pesantren Tasawuf Underground, Widy pun merasa hidupnya berubah 90 persen. Dari mabuk dan narkoba, kini sholat, zikir dan berwirausaha.

"Selama di sini jauh lebih tenang. Saya juga menyadari hubungan saya dengan orang tua sudah jauh, rusak. Tetapi sekarang Alhamdulillah, orang tua sudah tahu dan kembali menerima saya di keluarga," katanya bersyukur.

Sejumlah anak punk jalanan tengah mempelajari Al-Quran di Pesantren Tasawuf Underground di Ruko Cimanggis Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]
Sejumlah anak punk jalanan tengah mempelajari Al-Quran di Pesantren Tasawuf Underground di Ruko Cimanggis Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Rangkul Anak Punk

Pesantren Tasawuf Undeground dibentuk Ustaz Halim Ambiya, mantan editor di salah satu penerbit nasional.

Baca Juga:Zaskia Sungkar Ceritakan Momen Hijrah Sampai Menutup Aurat

Ustaz Halim bercerita, dibentuknya pesantren untuk anak punk jalanan itu berawal dari program kajian di media sosial 9 tahun lalu atau tahun 2012.

Saat itu yang mengikuti kajiannya adalah profesional muda dan pegawai kantoran.

Hal itu ternyata membuatnya jenuh karena tidak menantang. Alhasil, ustaz berusia 46 tahun itu memutuskan untuk merangkul anak jalanan.

"Awalnya saya pikir, karena dakwah kita di medsos, lalu ada kegiatan off air-nya. Tapi jamaah seperti halnya orang kantoran, bagi saya tidak menantang. Akhirnya 5 tahun lalu, merambah merangkul anak punk sebagai sahabat, ternyata mudah," kata Halim.

Pesantren Tasawuf Underground berada di sebuah ruko berwarna oranye di Kompleks Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Kota Tangsel.

Baca Juga:Kisah Khadijah, Gadis Tangsel Jadi Mualaf Usai Baca Surat Al-Baqarah

Di ruko tiga lantai itu, ada puluhan anak punk jalanan yang 'mondok'. Mereka, tinggal sekaligus ngaji di sana seolah berada di pondok pesantren.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini