Janur Ketupat Lebaran di Serpong Belum Laku, Mungkin Harganya Diturunkan

Salah satu penjual bernama Pardi mengaku, sudah mulai mangkal di Pasar Serpong sejak Minggu (10/5/2021).

Pebriansyah Ariefana
Senin, 10 Mei 2021 | 17:26 WIB
Janur Ketupat Lebaran di Serpong Belum Laku, Mungkin Harganya Diturunkan
Jalur ketupat bahan pembuat ketupat lebaran tidak laku di Pasar Serpong, Kota Tangerang Selatan. (Suara.com/Wivy)

SuaraJakarta.id - Jalur ketupat bahan pembuat ketupat lebaran belum laku di Pasar Serpong, Kota Tangerang Selatan. Mereka menjual bungkus ketupa yang terbuat dari daun kelapa muda itu di emperan-emperan toko.

Tak hanya yang sudah berbentuk ketupat, mereka juga menjual daun kelapa muda atau janur kuning.

Salah satu penjual bernama Pardi mengaku, sudah mulai mangkal di Pasar Serpong sejak Minggu (10/5/2021).

Dia tak sendiri, ada empat orang yang ikut berjualan bungkus ketupat itu.

Baca Juga:Empat Hari Operasi Ketupat, 100 Ribu Lebih Kendaraan Diputar Balik

Mereka, berasal dari Menes, Kabupaten Pandeglang dan sudah setiap tahun rutin berjualan di Pasar Serpong.

Dia menjual bungkus ketupat dan janurnya dengan harga berbeda. Setiap satu ketupat dijual dengan harga seribu rupiah. Sedangkan setiap satu lembar janur dijual Rp300.

Menurutnya, yang paling laris yakni lembaran janurnya.

"Dari kemarin yang banyak laku itu janurnya, kalau yang sudah bentuk ketupat agak kurang. Mungkin karena lebih murah," katanya.

Dari pengalamannya berjualan bungkus ketupat, pembeli bakal ramai menjelang H-1 lebaran Idul Fitri.

Baca Juga:Jelang Lebaran, Penjual Ketupat Mulai Jajakan Dagangan di Pasar Senen

"Biasanya mulai rame sebelum besok lebaran. Kalau sakarang masih biasa," ungkapnya.

Pardi mengaku, dirinya membawa 15 karung janur kelapa untuk ketupat. Setiap karungnya, diperkirakan 2 ribu lembar janur.

Dalam sehari, lanjut Pardi, sekira 500 lembar janur lebih habis dibeli.

Meski tahun ini masih dalam pandemi Covid-19, tetapi penjualan bungkus ketupat lebaran ini tak jauh berbeda dengan masa normal.

"Harganya nggak berubah, rata-rata jumlah pembelinya juga nggak berubah biasa-biasa aja. Sama seperti lagi nggak pandemi," ungkapnya.

Meski begitu, dengan bungkus ketupat yang kurang diminati, dirinya tak bisa berbuat banyak.

Kemungkinan, salah satu strategi agar laku yakni mengurangi harga jualnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini