Kito Rato, Kopi Racikan 3 Pemuda Disabilitas di Tangsel yang Menginspirasi

"Disabilitas bukan batasan tapi suatu kelebihan yang diberikan kepada orang-orang terpilih."

Rizki Nurmansyah
Minggu, 13 Juni 2021 | 09:00 WIB
Kito Rato, Kopi Racikan 3 Pemuda Disabilitas di Tangsel yang Menginspirasi
Sebuah mobil Volkswagen antik disulap menjadi kedai kopi Kito Rato di Jalan Masjid Nomor 78 RT 6 RW 10, Ciater, Serpong Kota Tangerang Selatan (Tangsel). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Seiring itu pula, kehadirannya ternyata diterima kalangan pecinta kopi. Mereka pun mendapat apresiasi.

"Sejauh ini, nggak ada yang memandang kita sebelah mata. Malah mereka kadang ngasih support, mereka malah penasaran. Kita merasa mungkin jadi inspirasi di tengah keterbatasan karena disabilitas bisa buka usaha kopi," ungkapnya bangga.

Sebelum Covid-19 melanda, Kito Rato cukup digandrungi bahkan hingga memiliki 5 unit VW antik sebagai dapur kopi. Mereka mengandalkan event-event besar.

Tetapi, sejak pandemi mereka terpaksa menutup tiga tempat usahanya karena tak lagi bisa bertahan. Terkini hanya tersisa dua unit dapur kopi VW.

Baca Juga:Mendadak Jadi Sales, Mensos Risma Lelang Dagangan Penyandang Disabilitas

Untuk bertahan, mereka harus memutar otak agar kopi tetap bisa kejual, menghasilkan cuan dan menginspirasi. Salah satunya dengan beralih ke online.

"Semenjak Covid-19 kita hanya mengandalkan jualan bukan dari event. Benar-benar harus putar otak, nggak bisa jual offline. Kita jual online pakai GoFood dan Tokopedia," paparnya.

Berkarya dan Menginspirasi

Mereka, membuka usaha kopi bukan semata-mata mencari keuntungan. Tetapi, melalui kopi, para disabilitas itu ingin menunjukkan bahwa dengan keterbatasan, mereka tetap bisa berkarya bahkan menginspirasi.

"Lakuin terus apa yang kamu bisa, jangan hanya meratapi. Berjuang dengan apa yang kamu bisa. Gagal coba lagi. Karena disabilitas bukan batasan tapi suatu kelebihan yang diberikan kepada orang-orang terpilih," katanya teguh.

Baca Juga:Detik-Detik Longsor di Tangsel, Terdengar Suara Gemuruh, Warga Ketar-ketir

"Jadi terus berusaha, jangan putus asa. Kami bisa, apakah kalian nggak bisa? Jadi pasti bisa kan! Kita sama-sama bisa kok, nggak ada yang nggak bisa," kukuh Rahmat sambil menunjukkan kopi inspirasi racikannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak