Selain Tingkatkan Keimanan, Zikir Dipercaya Bisa Tingkatkan Imunitas

"Zikir dapat meningkatkan imun melalui dua cara, langsung dan tidak langsung."

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 26 Juni 2021 | 08:05 WIB
Selain Tingkatkan Keimanan, Zikir Dipercaya Bisa Tingkatkan Imunitas
Ilustrasi tasbih untuk zikir.

SuaraJakarta.id - Secara harfiah, zikir dapat diartikan sebagai perbuatan untuk mengingat Allah SWT melalui berbagai macam bacaan dan kalimat-kalimat thayyibah.

Zikir merupakan aktivitas ibadah yang dilakukan umat muslim. Dengan berzikir bisa meningkatkan keimanan.

Di samping itu, zikir juga membawa manfaat dalam meningkatkan imunitas seorang manusia.

Hal itu disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kuningan, Jawa Barat, dr. Asep Hermanan.

Baca Juga:Empat Bacaan Dzikir yang Baik Dibaca di Pagi Hari, Hafalkan Ya!

Dikutip dari Ayojakarta.com—jaringan Suara.com—Sabtu (26/6/2021), dengan berzikir, hati dan pikiran seseorang menjadi lebih tenang.

Ini pulalah yang jadi dasar pemikiran psikoneuroimunologi atau konsep mengenai fungsi regulasi-imun untuk mempertahankan hemeostasis.

Hemeostasis adalah proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan kondisi konstan. Sehingga tubuh berfungsi dengan normal, meski terjadi perubahan lingkungan di dalam atau di luar tubuh.

"Kondisi psikis kadar hormon dan imunitas ini memiliki kaitan yang erat sekali. Allah SWT menitipkan tubuh penuh dengan potensi bahaya. Dari beberapa riset, diketahui tidak kurang dari 1,5 juta bakteri ada dalam 1 cm kulit manusia. Yang Allah SWT titipkan, bukan hanya yang berbahaya tapi juga ada yang menjadi pelindung," ujarnya.

Asep menyebut saat ini banyak yang meninggal bukan karena virus COVID-19, tapi karena pikiran dan stres.

Baca Juga:Puasa di Penjara, Rizieq Sibuk Zikir hingga jadi Imam Salat Para Tahanan

Stres dapat berpengaruh pada penurunan imunitas.

"Ada tujuh cara meningkatkan imun. Selalu bersyukur, berbaik sangka, infaq atau sedekah, selalu tersenyum, meyakini selalu ada jalan kemudahan, berpuasa, dan zikir," lanjutnya.

Sejauh ini, ia menyebut ada 111 penelitian yang membahas seputar kesinambungan antara zikir dengan meningkatnya imunitas tubuh seseorang.

Dari penelitian-penelitian yang ada, diketahui ketika seseorang kondisi hatinya tenang dan bisa mengelola stres, maka imun yang dimiliki akan meningkat lebih kuat.

Sebuah penelitian dilakukan kepada seorang pasien yang akan melakukan operasi. Dengan mengucapkan 'Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahuakbar' selama 30 menit sebelum operasi, diketahui respons stres pasien tersebut menurun dua kali lipat lebih rendah.

Di Indonesia pernah juga dilakukan penelitian membaca Al-Fatihah dan hubungannya dengan ketenangan jiwa, relaksasi, serta kualitas tidur.

Jika bacaan ini dilakukan sesering mungkin dan dimaknai, hasilnya menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik.

"Zikir dapat meningkatkan imun melalui dua cara, langsung dan tidak langsung. Secara langsung, dzikir meningkatkan sistem imun melalui hypothalamic, pituitary, adrenal (HPA) axis, serta sistem hormon peningkatan beta endorphin, oksitosin dan dopamin," kata dia.

Secara tidak langsung, zikir berpengaruh pada relaksasi, ketenangan, dan kualitas tidur. Pengendalian mood juga berpengaruh pada imunitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini