SuaraJakarta.id - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebut tenaga kesehatan (nakes) di sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 sudah kelelahan.
Kondisi itu dampak dari melonjaknya kasus COVID-19 di Tangsel. Kini, akumulasi kasus terkonfirmasi COVID-19 di Tangsel mencapai 12.999 kasus.
Jumlah itu bertambah 145 pasien COVID-19 yang dilaporkan pada hari ini, Senin (28/6/2021), dari total sebelumnya 12.854 kasus.
"Nakes lebih capek, sudah kelelahan. Walaupun mereka tidak mengeluh, tapi saya melihat mereka sudah kelelahan," kata Wali Kota Tangsel, Senin (28/6).
Baca Juga:BOR RS Rujukan di Tangsel Mulai Penuh, Pasien COVID-19 Waiting List
"Nakes juga kita dorong untuk rotasi tugas, shifting,” tambahnya.
Sementara itu, Benyamin menyebut saat ini pihaknya terkendala pengadaan tabung oksigen untuk di Rumah Sakit Serpong Utara, Tangsel.
"Kesulitannya menyiapkan tabung oksigen, isi ulangnya juga,” keluhnya.
Lebih jauh, Benyamin mengatakan Kota Tangsel tengah diterpa gelombang kedua Corona sejak Januari 2021 lalu.
Baca Juga:Kapasitas Menipis, Ini Daftar 140 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jakarta
Hal itu berkaca pada jumlah kasus harian positif COVID-19 di Tangsel pada Minggu (27/6/2021) kemarin, di mana mencapai 285 kasus.
Jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi kedua kasus harian COVID-19 di Tangsel. Rekor tertinggi kasus COVID-19 di Tangsel yakni pada 25 Januari 2021 lalu, yakni 290 kasus.
"Bisa dibilang ini gelombang kedua (Corona) sejak Januari lalu, karena yang terpapar sehari aja 285 kasus pada Minggu (27/6/2021)," tuturnya.
Benyamin mengaku, saat ini pihaknya masih kebingungan mengidentifikasi penyebab dari melonjaknya kasus yang hampir mencapai 300 kasus dalam sehari itu.
"Kalau bicara libur lebaran rentang waktunya sudah jauh. Nggak ngerti deh apa yang bikin penyebaran begitu tinggi,” ujarnya.
“Kalau dari sisi kepatuhan masyarakat kan memang saat ini menurun dari 84 persen jadi 80 persen. Kita berharap 90, tapi turun," papar Wali Kota Tangsel.