SuaraJakarta.id - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta warga Jakarta mematuhi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat dengan tetap berada di rumah.
Permintaan Kapolda ini sekaligus juga untuk menekan kasus COVID-19 di Jakarta yang semakin "ngegas".
Diketahui, kasus harian COVID-19 di Jakarta kembali pecah rekor pada, Minggu (4/7/2021). Tercatat ada tambahan 10.485 kasus positif COVID-19 di Jakarta.
Angka harian tersebut merupakan rekor tertinggi kasus COVID-19 di Jakarta dalam satu hari.
Baca Juga:Foto-foto Suasana PPKM Darurat Hari Kedua di Kawasan Sudirman Jakarta
"Bantu kami ya, bantu kami dengan cara tetap di rumah," kata Kapolda Metro Jaya Fadil Irjen Fadil Imran usai meninjau pos pengamanan PPKM Darurat di Jakarta, Minggu (4/7).
Dalam kesempatan itu Kapolda meminta masyarakat untuk merenung sejenak dan mengingat saat ini orang-orang terdekat terbaring di rumah sakit maupun telah tiada akibat virus COVID-19.
"Cobalah Anda merenung sejenak, sudah berapa orang dekat kita? Apakah teman kerja? Apakah keluarga? Apakah teman bermain? Yang kemarin masih ada sekarang sudah tidak ada, yang kemarin masih bercanda gurau dengan kita, sekarang terbaring lemas dan butuh pertolongan di rumah sakit," ujarnya.
![Kapolda Metro Jaya Irfen Fadil Imran (tengah) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pos Penyekatan Panasonic, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021). [Suara.com/Muhammad Yasir]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/04/59363-kapolda-metro-jaya-irfen-fadil-imran.jpg)
Fadil berharap renungan tersebut bisa mengingatkan masyarakat bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir dan semakin meningkat jumlahnya dalam beberapa hari terakhir.
Kapolda pun menyayangkan masih banyak masyarakat yang melakukan mobilitas di tengah masa PPKM Darurat.
Baca Juga:PPKM Darurat Bisa Sampai 8 Pekan, Anies: Kalau Mau Cepat Selesai, Bertahan di Rumah
"Rekan-rekan lihat sendiri masih banyak masyarakat dengan 1001 alasan tetap melakukan mobilitas. Padahal target kami dua; mengurangi mobilitas dan meniadakan kerumunan," ucap dia.
- 1
- 2