Indramayu Tewas Lerai Tawuran di Johar Baru, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Berat

"Kalau ada hukum rimba-rimba, kami bakal lakukan hukum rimba, tapi kan tidak bisa."

Rizki Nurmansyah | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 20:17 WIB
Indramayu Tewas Lerai Tawuran di Johar Baru, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Berat
Lokasi pembacokan yang menewaskan Indramayu (51) saat melerai tawuran antarpemuda di Johar Baru, Jakpus dengan cara mengibarkan bendera Merah-Putih. (Suara.com/Yaumal)

SuaraJakarta.id - Keluarga berharap pelaku yang menewaskan Indramayu saat lerai tawuran di Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (16/8/2021) lalu, dihukum seberat-beratnya. Hal itu disampaikan adik korban, Mega Nilam Sari (31).

“Laksanakan hukum seberatnya-beratnya. Kalau ada hukum rimba-rimba, kami bakal lakukan hukum rimba, tapi kan tidak bisa. Ya namanya abang, kami tidak terimalah saudara kami diperlakukan seperti itu,” tegas Mega saat ditemui Suara.com di rumahnya di Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (20/8/2021).

Diketahui, Indramayu meninggal dunia usai mendapatkan luka bacokan di bagian perut sebelah kanan, dan juga luka di punggungnya.

Mega mengatakan, sebelum insiden terjadi, sekitar pukul 23.00 WIB Minggu (15/8) malam, dia bersama Indramayu dan kakak iparnya Yati—istri Indramayu—beserta keluarga besarnya, masih sempat bernyanyi bersama.

Baca Juga:Perut Ditusuk saat Lerai Tawuran Pemuda, Indramayu Tewas Setelah Dibawa ke RSCM Naik Bajaj

“Jadi abang saya sama istrinya masih nyanyi itu, sebelum kejadian,” ujar Mega.

Lokasi pembacokan yang menewaskan Indramayu (51) saat melerai tawuran antarpemuda di Johar Baru, Jakpus dengan cara mengibarkan bendera Merah-Putih. (Suara.com/Yaumal)
Lokasi pembacokan yang menewaskan Indramayu (51) saat melerai tawuran antarpemuda di Johar Baru, Jakpus dengan cara mengibarkan bendera Merah-Putih. (Suara.com/Yaumal)

Karenanya dia tak menyangka sang kakak meninggal dalam keadaan tragis. Bahkan setelah empat hari kepergian Indramayu, Mega masih menganggap kakaknya masih ada.

"Enggak menyangka saja gitu," ujarnya.

Kehilangan mendalam juga tak bisa disembunyikan Yati, istri Indramayu. Kata Mega, kakak iparnya itu masih syok.

"Beliau masih syok, kayak belum bisa menerima, dia sering mengaku pusing,” kata Mega.

Baca Juga:Kibarkan Merah-Putih Lerai Tawuran Pemuda, Kisah Heroik Tukang Ojek yang Berakhir Nahas

Di mata keluarga, Indramayu adalah sosok yang penyayang dan perhatian, terlebih kepada keponakannya.

“Dia itu penyayang apalagi sama anak-anak, keponakannya. Tiap sore itu mereka diajak mutar-mutar naik motor entah ke mana, pulang-pulang bawa jajan,” kata Mega.

Sebelumnya, Kaposlek Johar Baru Kompol Edison mengatakan IM (Indramayu) tewas dibacok saat berupaya melerai aksi tawuran di Johar Baru.

"Ada dua kelompok sedang tawuran, dia (IM) coba melerai. Mungkin karena ribut begitu jadi kena sasaran juga dia," kata Edison kepada wartawan, Kamis (19/8/2021) kemarin.

Warga mengantarkan pemakaman jenazah korban tawuran di Johar Baru, Jakarta Pusat, yang terjadi pada Senin dini hari (16/8/2021). [ANTARA/Mentari Dwi Gayati]
Warga mengantarkan pemakaman jenazah korban tawuran di Johar Baru, Jakarta Pusat, yang terjadi pada Senin dini hari (16/8/2021). [ANTARA/Mentari Dwi Gayati]

Dalam perkara ini, kata Edison, pihaknya telah mengamankan dua pelaku. Salah satunya yakni pemuda berinisial AA (25)

"Kasusnya dilimpahkan ke Polda," jelas Edison.

Diketahui, tawuran antar kelompok terjadi di Jembatan Kota Paris, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (16/8) lalu. IM tewas dalam peristiwa itu.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Namun nyawanya tak tertolong akibat luka parah karena sabetan senjata tajam pada bagian perut dan punggung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak