Firhan menyebut, luas rumah tersebut hanya 90 meter persegi. Terdapat ruang tamu, dua kamar, dapur dan satu kamar mandi. Pantauan SuaraJakarta.id, kondisi dalam rumah itu memprihatinkan.
Di ruang tamu, terhampar sejumlah kasur lapuk dan kipas angin kecil. Sementara di dalam kamar, koper dan tumpukan baju saling berhimpitan. Atapnya dari triplek, terlihat bolong dan menjuntai menunggu waktu jatuh.
Sedari awal, rumah tersebut dibeli dengan kondisi lantai hanya beralaskan semen saja. Agar nyaman, para mahasiswa iuran untuk memasangi keramik dan mengecat tembok.
Tetapi, saat itu rumah tersebut sudah atas nama Iman Sumantri, Sekda Karawang pada 2002, dengan status hak guna bangunan. Lalu pada 2020 sudah resmi jadi aset milik Pemkab Karawang setelah terdaftar sebagai aset daerah.
Baca Juga:Jadwal Lokasi SIM Keliling Karawang Kamis 23 September 2021
"Awal beli lantai belum dikeramik, masih semen. Di 2003 ada perbaikan pemasangan keramik, cat ulang dan lainnya. Sumber dananya patungan dan mengajukan proposal ke senior," ungkap Firhan.
![Kondisi Sekretariat Keluarga Mahasiswa Islam Karawang (KMIK) di Gang H Somad RT 03 RW 04 Nomor 43, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (22/9/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/23/33861-asrama-mahasiswa-karawang-di-tangsel.jpg)
Tempat Singgah
Basecamp tersebut, lanjut Firhan, tak hanya dijadikan tempat diskusi dan kajian para mahasiswa, tapi juga menjadi tempat tinggal bagi mahasiswa Karawang yang kesulitan membayar sewa kontrakan.
Tak hanya itu, bahkan tempat itu juga menjadi tempat singgah bagi warga Karawang yang mencari pekerjaan di sekitar Tangerang Raya.
Mahasiswa yang tinggal di situ berasal dari berbagai kampus. Mulai dari UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Muhamadiyah Jakarta, Universitas Pancasila dan Universitas Pamulang.
Baca Juga:Diperpanjang 2 Pekan, Ini Aturan Lengkap PPKM Level 3 Tangsel
Tempat itu, bahkan menjadi tempat penyimpanan barang-barang dari sejumlah mahasiswa Karawang yang tak mampu membayar sewa kontrakan sejak pandemi COVID-19. Akibatnya barang-barang menumpuk di setiap sudut.