Anies: Hari Kesaktian Pancasila Bukan Hanya untuk Dikenang, Tapi Juga...

Dalam postingan itu Anies menampilkan foto Jenderal TNI AH Nasution yang berhasil selamat dari penculikan G30S PKI.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 01 Oktober 2021 | 19:25 WIB
Anies: Hari Kesaktian Pancasila Bukan Hanya untuk Dikenang, Tapi Juga...
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara pembubaran tim pemulasaraan jenazah COVID-19 di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (22/9/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut momen peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober bukan semata hanya untuk dikenang.

Tapi juga, kata Anies, menjaga Pancasila dengan menghadirkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Hal itu disampaikan Anies dalam postingan terbarunya di Instagram pribadinya, @aniesbaswedan, Jumat (1/10/2021).

"Momentum peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga menjaga Pancasila dengan menghadirkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia," tulis Anies.

Baca Juga:Indonesia Masih Ingin menjadi Negara Pancasila, Bukan Negara Islam

Dalam postingan itu Anies menampilkan foto almarhum Jenderal Besar TNI (Purn) AH Nasution yang berhasil selamat dari penculikan dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau G30S PKI tersebut.

"Sebagian cerita sejarah tersebut masih tersimpan di rumah Jenderal A.H. Nasution, yang kini menjadi museum di Jalan Teuku Umar No. 40, Menteng, Jakarta Pusat," tulis Anies.

"Selamat Hari Kesaktian Pancasila," pungkas Anies.

Pengunjung berswafoto di depan Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Pengunjung berswafoto di depan Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Diketahui, setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati momentum Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini tak lepas dari peristiwa G30S yang didalangi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada 30 September 1965 telah terjadi penculikan serta pembunuhan terhadap para jenderal. Antara lain Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI Raden Suprapto, Mayjen TNI MT Haryono, Mayjen TNI S. Parman, Brigjen TNI D.I. Panjaitan, Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo, dan Lettu CZI Pierre Tendean—ajudan Jenderal AH Nasution.

Baca Juga:Survei SMRC, Mayoritas Publik Ingin Negara Pancasila, Bukan Berdasarkan Ajaran Agama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini