SuaraJakarta.id - Polemik sumur serapan di DKI Jakarta terus berlanjut. Persoalan tersebut menjadi hangat lantaran penempatan sumur serapan yang diharapkan bisa menyurutkan genangan di jalanan tersebut berada di badan jalan.
Merespons hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, jika penempatan sumur resapan memang disesuaikan dengan kondisi lokasinya.
"Ya memang tempatnya itu kan memang ada yang di jalan, ada yang di trotoar ada yang sebagian di pinggir trotoar, di taman, itu memang disesuaikan dengan kondisi dan tempat yang ada," katanya seperti dikutip Wartaekonomi.co.id-jaringan Suara.com.
Meski begitu, Politisi Partai Gerindra ini berharap pembuatan sumur resapan tidak menimbulkan persoalan baru, sehingga menjadi solusi efektif dalam menyurutkan genangan saat hujan di ibu kota.
Baca Juga:Wagub DKI Beberkan Harga Sumur Resapan, Satu Lubang Capai Belasan Juta Rupiah
"Harapan kami pengerjaannya harus sesuai dengan spek, harus baik, harus kuat tidak boleh menimbulkan masalah baru. Sumur resapan ini kan adalah solusi masalah adanya genangan," ujarnya.
Terkait dengan penempatan sumur resapan tersebut, dia berharap tidak mengganggu pengguna jalan.
"Tentu kehadirian sumur harus lebih baik, tidak boleh menimbulkan lubang umpamanya, mengganggu," katanya.
Lebih lanjut, Wagub Riza mengemuakkan, target pembuatan sumur resapan di Jakarta mencapai 26.932 titik.
Target pengerjaannya berakhir, jelang awal tahun 2022. Untuk mengejar target tersebut, pembuatan sumur resapan terus dilakukan dan dikebut.
Baca Juga:DPRD DKI Coret Usulan Anggaran Rp 330 Miliar untuk Sumur Resapan pada 2022
"Kalau sumur resapan, jadi sumur resapan itu yang sudah terpasang itu 19.042 titik sumur resapan dan terus diproses untuk mencapai 26.932 titik sampai akhir Desember," katanya.