"Pejalan kaki menyeberang secara tiba-tiba melalui sela-sela pagar pembatas ketika bus melintas di jalur Transjakarta setelah halte SMK 57," kata Betris.
Betris menyayangkan sikap pejalan kaki yang lebih memilih untuk menerobos celah pagar demi menyebrang jalan.
Padahal, tak jauh dari lokasi ada jembatan penyeberangan orang (JPO) yang lebih aman.
Karena itu, ia pun menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Bina Marga untuk menyediakan fasilitas yang lebih layak di lokasi.
Baca Juga:Sopir Bus Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas, TransJakarta Salahkan Lampu Jalan
Misalnya, seperti lampu penerangan, pita penggaduh untuk mengurangi kecepatan, dan juga menyediakan penyeberangan yang lebih aman.
"Kami juga langsung melakukan investigasi terhadap seluruh jalur untuk mengidentifikasi potensi-potensi hazard yang ada pada koridor bus Transjakarta," pungkasnya.