BOR Pasien COVID-19 di Jakarta Naik Jadi 9 Persen

Peningkatan BOR menyusul kenaikan kasus positif COVID-19 varian Omicron.

Rizki Nurmansyah
Senin, 10 Januari 2022 | 23:27 WIB
BOR Pasien COVID-19 di Jakarta Naik Jadi 9 Persen
Petugas menyiapkan kamar yang akan digunakan sebagai ruang perawatan di Tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Kapasitas tempat tidur rumah sakit (BOR) bagi pasien COVID-19 hingga Minggu (9/1/2022) mencapai 348 tempat tidur. Atau naik sembilan persen dari total kapasitas 3.385 tempat tidur.

"Jadi ada peningkatan kembali menjadi sembilan persen, yang tadinya sudah turun sampai di empat persen," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin (10/1/2022).

Begitu juga kapasitas tempat tidur di ruang perawatan intensif (ICU) dari 604 tempat tidur, sudah terpakai 31 tempat tidur atau menjadi lima persen.

"Dari empat persen naik satu persen, ini menandakan bahwa vaksin kami berhasil, yang masuk ICU terus berkurang sekalipun ada peningkatan satu persen," kata Riza.

Baca Juga:PPKM Level 2 Jakarta, Simak Jam Operasional TransJakarta hingga MRT

Peningkatan BOR menyusul kenaikan kasus positif COVID-19 varian Omicron yang hingga saat ini sudah mencapai 414 orang atau naik tujuh orang dari Minggu (9/1).

Pada 9 Januari 2022, total kasus positif aktif COVID-19 yang dirawat dan diisolasi mencapai 1.885 orang terdiri dari 1.415 Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) atau 75,1 persen dan sisanya 470 orang non PPLN.

Dari jumlah kasus itu, sebanyak 407 di antaranya kasus positif varian Omicron dengan rincian PPLN sebanyak 350 orang atau 86 persen dan 57 orang lainnya transmisi lokal.

Riza mengatakan varian Omicron memiliki gejala ringan seperti batuk dan pilek serta lebih ringan dibandingkan varian Delta.

Meski begitu, varian Omicron itu lebih cepat menular sehingga perlu diantisipasi.

Baca Juga:Wagub Riza Sebut Pemprov DKI Jakarta Lebih Siap Hadapi Gelombang Ketiga COVID-19

"Semua hati-hati apalagi daerah-daerah yang berpotensi adanya Omicron. Jadi semua hati-hati sekalipun ini bukan varian yang berbahaya tapi tidak boleh dianggap enteng tetap waspada," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini