SuaraJakarta.id - Dua siswa SMA Negeri 88 Jakarta terpapar Covid-19. Akibatnya, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan sementara untuk mencegah penyebaran kasus baru.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala SMAN 88 Jakarta Nasib Joko Utomo. Dia mengaku, mendapat informasi siswanya itu terkonfirmasi positif Covid-19 Minggu (23/1/2022) siang.
Tes PCR dilakukan kepada dua siswa kelas XII itu lantaran mereka mengeluhkan gejala demam.
"Tadi siang kami dapat info melalui wali kelas dari orang tua murid dua anak ini demam, lalu tes PCR ternyata positif Covid-19," katanya saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id, Minggu (23/1/2022).
Baca Juga:Jinhwan, Yunhyeong, dan Donghyuk iKON Positif COVID-19, Begini Penjelasan YG Entertaiment
Joko menerangkan, dua siswanya itu tinggal di dekat GOR Kalisari, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Bahkan, rumah keduanya berdekatan dan mengikuti les persiapan masuk perguruan tinggi di tempat yang sama.
"Kebetulan rumahnya ini berdekatan di GOR Kalisari, satu kelas juga dan setiap sore juga les menjelang masuk perguruan tinggi bareng di tempat yang sama," terang Joko.
Saat ini, Joko memastikan siswa lainnya yang satu kelas dengan dua siswa positif Covid-19 itu dalam keadaan baik-baik saja. Sementara keduanya, menjalani isolasi di rumahnya.
"Kami sudah cek, telpon semua teman sekelasnya kondisinya yang lain sehat. Dua orang ini demam dan di tes positif masih isolasi di rumah," ungkapnya.
Joko menuturkan, pihaknya bakal melakukan tracing dan testing kepada satu kelas teman siswa yang positif Covid-19. Testing bakal dilakukan bersama puskesmas setempat dijadwalkan pukul 08.30 WIB Senin (24/1/2022).
Baca Juga:Mendarat Di Bandara Juanda, Dua Pekerja Migran Asal Malaysia Terkonfirmasi Positif Covid-19
"Besok satu kelas kita tes PCR untuk tracing, mudah-mudahan kalau semuanya negatif yang lainnya nggak perlu di tes lagi. Sedangkan untuk tempat les saya nggak tahu, bukan wewenang saya. Tapi kalo di sekolah kita sudah minta puskesmas besok setengah 9 di tracing," paparnya.
Hingga saat ini dirinya belum dapat memastikan tempat siswanya itu terpapar Covid-19. Pasalnya, kata Jono, di lingkungan dekat GOR Kalisari pun banyak warga yang terpapar Covid-19.
"Kemungkinannya banyak, karena di lingkungan Kalisari juga banyak yang terpapar. Kedua, mungkin juga tempat les, kemudian rumah keduanya juga deket GOR," ungkap Joko.
Untuk mencegah penambahan kasus Covid-19 di sekolah, Joko menghentikan sementara kegiatan PTM di sekolah. Kegiatan belajar akan kembali dialihkan secara daring hingga lingkungan dipastikan aman.
"Sesuai dengan protokol kesehatan kita hentikan dulu selama lima hari, nunggu hasil PCR-nya dulu dan hasil tracingnya, kalau semua negatif kita buka PTM lagi. Jadi sementara belajar secara daring lagi," beber Joko.
Dengan adanya temuan kasus Covid-19 itu, Joko berharap siswa dan gurunya tak panik dan cemas. Pihaknya juga akan kembali memperketat prokes di sekolah dan melibatkan orang tua siswa untuk mengawasi anak-anaknya dengan video call terjadwal.
"Tidak panik tidak cemas, karena akan menimbulkan imun menurun dan mereka tetap prokes. Kami akan tingkatkan lagi pengawasannya dengan cara orang tua dijadwal video call ke anaknya sehingga bisa bantu ingatkan," pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah