Kapasitas Menipis, Pasien Covid-19 yang Akan Dirawat di RLC Tangsel Waiting List

"Saat ini setiap harinya jumlah yang masuk rata-rata 20 pasien," kata Koordinator RLC Tangsel, dr Suhara Manullang.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 04 Februari 2022 | 14:11 WIB
Kapasitas Menipis, Pasien Covid-19 yang Akan Dirawat di RLC Tangsel Waiting List
Dokumentasi - Rumah Lawan Covid-19 di Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (15/10/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Jumlah kapasitas tempat karantina terpusat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Rumah Lawan Covid-19 (RLC) kini sudah 85 persen terisi.

Koordinator RLC Tangsel, dr Suhara Manullang mengatakan, data sementara hari ini ada 250 pasien yang tercatat menjalani karantina. Dari jumlah tersebut, ada 14 pasien yang hari ini sudah dipulangkan.

"Kapasitas RLC-kan ada 300 bed, saat ini sudah ada 250 bed yang terpakai atau 85 persen dari ketersediaan bed. Tapi hari ini ada juga 14 pasien sembuh yang dipulangkan," kata Suhara, Jumat (4/2/2022).

Meski begitu, kata Suhara, jumlah pasien terus bertambah setiap harinya. Bahkan saat ini sudah diberlakukan waiting list bagi pasien yang akan menjalani karantina di RLC.

Baca Juga:Bertambah Ratusan Pasien Covid-19, RSDC Wisma Atlet Terisi 68 Persen

"Saat ini setiap harinya jumlah yang masuk rata-rata 20 pasien. Ada juga yang waiting list 10-15 orang. Jadi ada yang pulang sembuh tapi juga ada yang masuk buat karantina," ungkap Suhara.

Suhara juga menuturkan, dari total jumlah pasien karantina di RLC sudah ada 17 pasien yang dialih rawat ke RSU Tangerang Selatan lantaran menunjukkan kemungkinan terjadi gejala buruk.

"Ada 17 yang kita alih rawat ke RSU karena hasil dari pemeriksaan darah rontgen dan lainnya menunjukkan kemungkinan peradangan di paru-paru. Jadi untuk antisipasi kita bawa ke RSU agar penanganannya tepat. Tapi saat ini sebagian dari mereka sudah pulang, sembuh," tuturnya.

Sementara itu untuk menghadapi puncak gelombang ketiga Covid-19, Suhara mengaku, pihaknya telah mempersiapkan sejumlah sarana prasarana.

Pasalnya, dari 300 tempat karantina yang ada, ada puluhan yang yang tak layak pakai dengan berbagai kendala. Salah satunya soal ketersediaan air.

Baca Juga:PTM di Jakarta Jadi 50 Persen, Pemprov DKI Usul Level PPKM Jakarta Dinaikkan

"Kita terus lakukan perbaikan, sekira ada 20-an yang enggak bisa dipakai karena kalau dipaksakan tidak akan nyaman. Kita juga siagakan tiga tenda darurat, kapasitasnya ada 36 bed. Jadi bisa digunakan untuk transit," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini