SuaraJakarta.id - Jumlah kasus Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih tinggi. Kasus hariannya, bahkan sempat melebihi 2.000 kasus setiap harinya, meski vaksinasi juga terus digencarkan.
Hal itu membuat Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie bingung. Pasalnya, saat ini vaksinasi dosis pertama mencapai lebih dari 90 persen dan kedua mencapai 80 persen. Capaian itu diklaim sebagai capaian vaksinasi yang tinggi.
Di sisi lain, jumlah kasus Covid-19 terus bertambah. Bahkan sejak Januari hingga saat ini total kasus Covid-19 di Tangsel sudah lebih dari 24 ribu kasus.
"Konfirmasi hariannya terakhir kemarin 1.900 sekian sebelumnya sempat 2.000 lebih Grafiknya naik turun. Saya juga agak sedikit, bukan heran ya, (tapi) vaksin kita kan sudah tinggi, tapi kok virusnya nambah. Selalu bermutasi ini (virusnya) informasinya begitu, tapi kita belum tahu pasti karena perlu penelitian dan kajian lagi," kata Benyamin ditemui di Pemkot Tangsel, Jumat (18/2/2022).
Baca Juga:Sejak Januari, Jumlah Nakes di Tangsel Terpapar Covid-19 Capai 109 Orang
Dengan kondisi tersebut, Benyamin hanya dapat mengandalkan operasi penertiban protokol kesehatan dan vaksinasi untuk menekan penyebaran kasus Covid-19.
"Cuma sekarang yang bisa kita lakukan jaga protokol kesehatan dan vaksin. Itu yang kita dorong terus. Kalau kemarin saya vicon (video conference) dengan Menkes, Jakarta ini sudah mulai turun. Banten sudah mulai masuk titik puncak. Jadi masih akan berupaya keras mengendalikan penyebaran Covid-19," ungkapnya.
Kini, menghadapi ancaman lonjakan Covid-19 pada akhir Februari 2022, Pemkot Tangsel tengah ancang-ancang menyiapkan sejumlah fasilitas layanan kesehatan. Terutama tempat tidur perawatan pasien di rumah sakit dan di tempat isolasi terpusat (isoter).
"Saya selalu menyiapkan hulu dan hilir. Di hulu tetap operasi protokol kesehatan, membagikan masker dan seterusnya, bahkan ada petugas sampai beradu mulut dengan masyarakat. Kemudian dari 22 RS ini hanya 500 bed, kita tambah jadi hampir 700 karena kita tidak ingin ledakan ini tidak tertampung," ujarnya.
"Kita juga memaksimalkan pelayanan di Rumah Lawan Covid-19 sebagai tempat isoter. Dari kapasitas 300 kini terisi sekitar 130-an yang terisi. Sementara bed occupancy rate (BOR) di RS masih aman 49 persen," tambah Benyamin.
Baca Juga:Polres Tangsel Telusuri Aksi Viral Pungli PKL di Graha Raya Serpong, Ini Hasil Temuannya
Selain masyarakat umum, tingginya kasus Covid-19 di Tangsel disumbang dari kalangan tenaga kesehatan (nakes). Hingga saat ini, dari data Dinas Kesehatan Tangsel ada sekira 109 nakes yang terpapar Covid-19.
"Data terakhir yang saya lihat kemarin dari Januari sampai saat ini ada sekira 109 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dr Allin Hendallin Mahdaniar saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2022).
Kontributor : Wivy Hikmatullah