SuaraJakarta.id - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama mengaku tak hanya dikeroyok oleh tiga orang tak dikenal (OTK), namun juga mendapat ancaman pembunuhan.
Hal itu disampaikan Haris usai melaporkan peristiwa pengeroyokan yang menimpanya di salah satu restoran di Cikini, Jakarta Pusat, ke Polda Metro Jaya, Senin (21/2/2022) malam.
Laporan Haris telah diterima oleh Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/B/928/II/2020/SPKT/Polda Metro Jaya tanggal 21 Februari 2022.
Ketum KNPI tersebut pun meminta polisi secepatnya menangkap pelaku pengeroyokan dirinya tersebut. Ia pun menduga ada dalang di balik kasus pengeroyokan ini.
"Saya meminta kepolisian menangkap pelaku pengeroyokan terhadap diri saya karena ada bahasa bunuh dan mati. Saya yakin saya tidak pernah punya masalah dengan orang-orang tersebut," ujarnya.
"Saya yakin ada dalang di belakang permasalahan ini. Saya yakin orang-orang ini hanya dipergunakan oleh seseorang untuk menghabisi saya," lanjut Haris di Polda Metro Jaya, Senin malam.
Haris menjelaskan, ia saat itu berada di salah satu restoran di Cikini untuk bertemu dengan tim hukum DPP KNPI pada Senin siang sekitar pukul 14.00 WIB. Namun saat baru saja turun dari mobilnya, Haris mendadak diserang.
"Yang saya lihat ada tiga orang karena satu dari pas saya dihajar, dipukul, dari belakang pakai benda tumpul. Kepala saya sudah divisum. Dua orang yang hajar saya dari belakang sama di muka," ujarnya.
Lebih lanjut, Haris juga mengaku tidak mengenal para pelaku penyerangan dirinya.
"Saya tidak pernah punya masalah dengan mereka bertiga, saya juga tidak kenal ada tiga, empat orang. Saya tidak kenal tiba-tiba dia pukul saya," kata Haris.
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari Haris Pertama.
"Laporannya sudah diterima, LP sudah jadi dan sedang dilakukan penyelidikan oleh penyidik, yang menangani Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata Zulpan.