Dalam Seminggu Terakhir, Masih Ada Lima Provinsi yang Menunjukan Tren Peningkatan Kasus Covid-19

Hingga kini tercatat masih ada lima provinsi di Indonesia yang masih menunjukan tren kenaikan kasus positif Covid-19.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 12 Maret 2022 | 13:38 WIB
Dalam Seminggu Terakhir, Masih Ada Lima Provinsi yang Menunjukan Tren Peningkatan Kasus Covid-19
Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. [Antara]

SuaraJakarta.id - Hingga kini tercatat masih ada lima provinsi di Indonesia yang masih menunjukan tren kenaikan kasus positif Covid-19.

Berdasarkan data yang ada, tren tersebut terjadi dalam minggu ini.

“Setidaknya pada minggu ini, hanya tinggal lima provinsi yang terutama masih terjadi peningkatan kasus, sedangkan yang lain itu memang sudah (memperlihatkan, red.) tren penurunan,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi 'Bersiap Hidup Di Era Endemi' di Jakarta pada Sabtu (12/3/20220.

Lima provinsi yang masih menunjukkan tren peningkatan kasus Covid-19 berada di luar wilayah Pulau Jawa dan Bali, yaitu Kalimantan Utara (Kaltara), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tengah (Sulteng), Gorontalo, dan Aceh.

Baca Juga:Update COVID-19 Jakarta 11 Maret: Positif 2.548, Sembuh 5.212, Meninggal 15

Sedangkan provinsi lainnya telah menunjukkan tren penurunan, terutama di wilayah Pulau Jawa dan Bali. Selain tren penurunan kasus positif Covid-19, angka positivity rate dan tingkat perawatan di rumah sakit (BOR) juga mengalami penurunan.

“Bahkan kalau kita lihat, laju penularan atau yang kita sebut sebagai reproduction number itu juga sudah mulai turun. Walaupun kalau kita lihat angkanya masih secara nasional di atas satu,” katanya.

Sementara terkait reproduction number, pemerintah menargetkan angka itu terus berada di bawah satu, setidaknya dapat dipertahankan hingga enam bulan agar bisa memastikan penularan betul-betul masuk level sangat rendah.

Ia mengatakan, sejumlah daerah di Jawa-Bali memiliki angka yang sudah kurang dari satu. Meskipun demikian, penurunan itu masih perlu dipantau lebih lanjut.

Nadia menekankan pemerintah tidak akan terlarut dalam kondisi terkendali tersebut. Pemerintah terus menargetkan jumlah kasus aktif juga positif di masyarakat terus bisa ditekan serendah-rendahnya.

Baca Juga:Kasus Baru Covid-19 Menurun Tapi Kok Kematian Masih Tinggi? Ini Penjelasan Kemenkes

“Target kita adalah menurunkan kasus serendah mungkin, kita pernah hanya 200 sampai 250 per hari dengan angka kematian kurang dari 20. Ini yang ingin kita capai, bahkan positivity rate kita pada waktu itu adalah 0,1 persen. Inilah yang ingin kita capai dalam rangka menyiapkan kita dalam kondisi pengendalian pandemi,” ucap dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini