SuaraJakarta.id - Presiden Mahasiswa (Presma) Trisakti, Fauzan Raisal Misri diduga mendapat tindak kekerasan dari pihak pengelola parkir yang juga oknum alumni kampus gegara penyegelan parkiran.
Fauzan mengaku dianiaya. Ia mendapat tendangan di bagian kaki sebelah kiri dan kepalanya dibenturkan ke kepala pelaku.
Hasil visum, lanjut Fauzan, menyatakan terdapat benjolan di bagian kepala dan memar di bagian kaki.
"Ada benjolan di kepala kemudian ada memar di kaki sebelah kiri," ungkapnya saat dihubungi Suara.com, Jumat (8/4/2022).
Baca Juga:Kesal Dimarahi, Warga Jember Hajar Rekan Kerja hingga Babak Belur
Kejadian dugaan penganiayaan Presma Trisakti itu juga sempat terekam video amatir dari mahasiswa yang menyaksikan hal tersebut.
Terlihat Fauzan saat itu mendapat kekerasan berupa tendangan oleh seorang pria bertubuh gemuk yang diduga sebagai oknum alumni.
Terlihat juga di sana ada pria yang mengenakan pakaian berwarna cokelat melihat peristiwa itu dengan menyender di sebuah tiang tanpa melerai kejadian itu.
Sempat juga beredar kabar jika pria berseragam cokelat merupakan anggota kepolisian. Namun, dengan tegas Fauzan menyebut pria tersebut merupakan pihak keamanan kampus.
"Itu bukan kepolisian, itu dari kampus pengamanan kampus. Otoritas," ungkapnya.
Baca Juga:Presma Trisakti Diduga Dianiaya Alumni Gegara Segel Parkiran Berbayar di Kampus
Hingga saat ini, mahasiswa Trisakti masih melakukan penyegelan terhadap lahan parkir kampus yang dianggap tidak manusiawi dalam hal tarif parkir.
Fauzan mengatakan, tarif parkir di kampusnya bisa hingga puluhan ribu untuk sekali parkir.
"Kita masih segel itu, namun dalam artian segelnya ini bukan gak bisa digunakan. Hanya saja tidak beroperasi untuk pembayarannya," jelas Fauzan.
Aturan yang berubah-ubah, dan harga tarif parkir yang tinggi, kata Fauzan, menjadi landasan para mahasiswa melakukan penyegelan parkir.
Fauzan menyebut, rekan-rekan mahasiswa tidak akan keberatan jika saja tarif parkir bersifat flat, tidak dihitung per jam.
Misalkan dalam sekali parkir mahasiswa hanya dikenakan tarif sebesar Rp 2 ribu.
"Harga tarif parkir yang tinggi. Pihak pengelola juga tidak bisa memberikan kejelasan yang pasti terjadap tarif ini. Aturan selalu berubah-ubah," ungkapnya.
Kontributor : Faqih Fathurrahman