Kisah Zaenal, Remaja Tunanetra di Tangerang, Sempat Terpuruk Kini Hafal 5 Juz Al Quran

Zaenal kini bersyukur dirinya menjadi tunanetra yang dijadikan motivasi utama untuk menghafal Al Quran.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 15 April 2022 | 08:05 WIB
Kisah Zaenal, Remaja Tunanetra di Tangerang, Sempat Terpuruk Kini Hafal 5 Juz Al Quran
Zaenal Abidin, santri tunanetra di Pesantren Raudlatul Makfufin, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tengah membaca Al Quran dengan mushaf braile. [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

"Karena saya takut kalau dioperasi malah tambah parah, karena sekarang masih punya sedikit terang. Saya takut kalau dioperasi malah gelap total. Sekarang masih ada sisa sedikit terang, tapi kalau melihat objek itu sudah nggak jelas," ungkapnya.

Para santri tunanetra di Pesantren Raudlatul Makfufin, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tengah membaca Al Quran dengan mushaf braile. [Suara.com/Wivy Hikmatullah]
Para santri tunanetra di Pesantren Raudlatul Makfufin, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tengah membaca Al Quran dengan mushaf braile. [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

Zaenal sempat terpuruk mengetahui tak lagi dapat melihat secara jelas alam dan sekitarnya melalui matanya. Terlebih di usianya yang beranjak remaja dan fase puber.

"Sedih pasti, apalagi kan saat itu di massa 14-15 tahun masanya puber menjelang dewasa. Makanya sempat saya rasa kenapa saya kok begini. Saya pengen kayak orang-orang, bisa main, melihat, saya sempat menyesal sama keadaan," kenang Zaenal saat terpuruk.

Beruntung, Zaenal mendapat dukungan dari sekelilingnya. Keluarga, guru dan sebagian temannya menyemangati agar Zaenal tak putus asa.

Baca Juga:Tadarus Ramadhan, Cerita Tunanetra Baca Al Quran di Ponpes ABK KH Ahmad Dahlan

Meski sebagian teman lainnya mulai menjauh. Perlahan kondisi itu mulai diterima. Dia meyakini semua sudah menjadi takdir Allah SWT.

"Karena dorongan dari orangtua, guru dan teman-teman tetap support. Ada sebagian teman yang tadinya main bareng tapi setelah kondisi saya kayak gini sudah nggak lagi. Ya saya tetap yakin mungkin ini sudah qodarullah, takdir saya buat menjadi tunanetra," katanya teguhnya.

Hafal 5 Juz Al Quran

Zaenal kemudian memutuskan masuk dan melanjutkan belajar di Pesantren Tunanetra Raudlatul Makfufin Serpong, Tangsel, pada 2019. Dia mulai belajar membaca dan belajar pengetahuan umum dengan huruf braile.

Zaenal Abidin, santri tunanetra di Pesantren Raudlatul Makfufin, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tengah membaca Al Quran dengan mushaf braile. [Suara.com/Wivy Hikmatullah]
Zaenal Abidin, santri tunanetra di Pesantren Raudlatul Makfufin, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tengah membaca Al Quran dengan mushaf braile. [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

Semula dirasa tidak mudah. Zaenal membutuhkan waktu tiga bulan untuk adaptasi, terbiasa dan menghafal huruf braile terutama untuk mengaji. Dengan tekad kuat, Zaenal akhirnya mampu membaca huruf braile baik tulisan latin maupun arab.

Baca Juga:Mengintip Proses Pembuatan Al-Quran Akbar di Wonosobo, Ditulis Manual Hingga Tahunan, Begini Kisahnya

Kini hampir empat tahun jadi santri di pesantren khusus tunanetra, Zaenal menjadi tahfidz Quran. Dengan kondisinya yang terbatas secara penglihatan, Zaenal sudah mampu menghafal lima juz Al Quran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak