Aksi Bela UAS di Kedubes Singapura, Spanduk Massa Perisai: Hentikan Islamphobia

Aksi Bela UAS di Kedubes Singapura ini dihadiri puluhan massa dari kelompok yang menamakan diri Pertahanan Ideologi Serekat Islam (Perisai).

Rizki Nurmansyah | Yosea Arga Pramudita
Jum'at, 20 Mei 2022 | 15:30 WIB
Aksi Bela UAS di Kedubes Singapura, Spanduk Massa Perisai: Hentikan Islamphobia
Puluhan massa dari Perisai melakukan Aksi Bela UAS di Kedubes Singapura, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

SuaraJakarta.id - Aksi unjuk rasa terjadi di depan gedung Kedubes Singapura untuk Indonesia di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2022). Demo tersebut dalam rangka mengecam tindakan pemerintah Singapura yang menolak izin masuk Ustaz Abdul Somad (UAS) ke negara mereka.

Aksi Bela UAS di Kedubes Singapura ini dihadiri puluhan massa dari kelompok yang menamakan diri Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai). Pantauan di lokasi, aksi unjuk rasa berlangsung pada pukul 14.30 WIB.

Terlihat massa aksi membawa spanduk tuntutan dengan ukuran besar bertuliskan "Hentikan Islamphobia". Dalam spanduk itu, massa juga meminta Pemerintah Singapura meminta maaf 2 X 24 jam kepada rakyat Indonesia.

Di akhir tuntutan pada spanduk itu, tertulis kalimat "Jangan Lecehkan Ulama Kami". Massa yang datang sendiri beragam. Hingga sekitar pukul 14.20 WIB, Aksi Belas UAS tersebut belum dimulai.

Baca Juga:Marah Ustaz Abdul Somad Diusir, Ribuan Umat Islam Geruduk Konjen Singapura di Medan

Sementara, petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tampak sudah bersiaga di depan gedung Kedubes Singapura.

Massa aksi Bela UAS saat berdemonstrasi di depan Kedubes Singapura di kawasan Kuningan, Jaksel. (Suara.com/Arga)
Massa aksi Bela UAS saat berdemonstrasi di depan Kedubes Singapura di kawasan Kuningan, Jaksel. (Suara.com/Arga)

Dalam siaran pers yang diterima Suara.com di lokasi aksi, massa Perisai mengecam sikap pemerintah Singapura yang menolak Ustaz Abdul Somad masuk ke negara mereka.

Terlebih, pemerintah Singapura memberi label UAS sebagai penceramah yang menyebarkan ekstremisme dan segragasi.

"Apabila dalam tempo 2x24 jam Pemerintah Singapura belum meminta maaf, maka Pemerintah RI harus meninjau ulang hubungan Diplomatik RI-Singapura," tulis keterangan resmi PERISAI.

Pengamanan Demo

Baca Juga:Demo Bela Ustaz Somad di Kedubes Singapura, Massa Perisai Bentangkan Spanduk Besar: Jangan Lecehkan Ulama Kami

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan adanya rencana Aksi Bela UAS tersebut.

Koordinator aksi pun menurutnya telah memberikan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian.

"Mereka menyampaikan perkiraan massa 50. Kita (pihak kepolisian) lihat juga dari pemberitahuan itu kita sesuaikan (kekuatan personel pengamanannya)," kata Zulpan kepada wartawan, Jumat (20/5/2022).

Massa aksi Bela UAS saat berdemonstrasi di depan Kedubes Singapura di kawasan Kuningan, Jaksel. (Suara.com/Arga)
Massa aksi Bela UAS saat berdemonstrasi di depan Kedubes Singapura di kawasan Kuningan, Jaksel. (Suara.com/Arga)

Kronologi UAS Ditolak Masuk Singapura

Kabar ditolak masuk Singapura ini sebelumnya disampaikan oleh UAS lewat kanal YouTube Hai Guys Official yang diunggah pada Selasa (17/5/2022).

Pada video berdurasi 13 menit 32 detik tersebut dijelaskan, UAS tiba di Bandara Hang Nadim Batam pada Senin (16/5/2022) pukul 10.10 WIB.

Perjalanan UAS dilanjutkan melalui laut dengan menyebreang menggunakan Kapal Ferry menuju Singapura. UAS dan rombongan tiba di Pelabuhan Tanah Merah Singapura pada pukul 13.30 WIB.

Ustaz Abdul Somad. [Instagram/@ustadzabdulsomad_official]
Ustaz Abdul Somad (UAS). [Instagram/@ustadzabdulsomad_official]

Saat Ustadzah Fatimah, Istri UAS dan keluarga berserta rombongan lainnya telah selesai proses imigrasi, UAS masih tertahan oleh pihak Imigrasi Singapura.

Hingga pukul 18.10 waktu Singapura, UAS dan rombongan meninggalkan Pelabuhan Tanah Merah untuk kembali ke Batam dengan menggunakan Kapal Ferry.

"Sejatinya kami akan pulang besok tanggal 17 Mei meninggalkan Singapura. Tapi, kami semuanya dideportasi," tutur UAS di dalam video tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini