SuaraJakarta.id - Sejumlah massa mengatasnamakan organisasi masyarakat dari Forum Betawi Rempug (FBR) menggeruduk Holywings yang berada di Kawasan Citra Garden 6, Kalideres Jakarta Barat (Jakbar).
Aksi tersebut merupakan buntut perkara promo Holywings menggratiskan minuman beralkohol kepada masyarakat untuk yang memiliki bernama “Muhammad - Maria”.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan, aksi tersebut hanya berlangsung kurang lebih dalam kurun waktu satu jam. Usai menyampaikan pendapatnya, massa ormas meninggalkan lokasi dengan tertib.
“Alhamdulillah kondusif, mereka datang sebatas menyampaikan imbauan kepada Holywings untuk tutup,” kata Syafri saat dikonfirmasi, Senin (27/6/2022).
Aksi penyampaian pendapat ini, kata Syafri, berlangsung sejak pukul 14.00 WIB hingga 15.00 WIB. Ada sekitar 100 orang yang ikut dalam aksi tersebut.
“Sekitar ada seratusan lebih dari ormas FBR,” ungkapnya.
Sejumlah 100 personel petugas, lanjut Syafri, dikerahkan dalam menjaga aksi ini agar aktivitas warga yang berada di perumahan sekitar Holywings Citra Garden 6 tidak terganggu.
“Personel gabungan kurang lebih ada 100. Di situkan perumahan jadi jangan sampai aktivitas ini mengganggu,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi mencabut izin usaha seluruh gerai Holywings. Pencabutan izin dilakukan, lantaran Holywings yang berada di sejumlah titik wilayah ibu kota belum memiliki sertifikat untuk usaha bar.
Mirisnya, pelanggaran administrasi tersebut baru diketahui belakangan, setelah Holywings membuat geger dengan program promosi menggratiskan minuman keras untuk pengunjung bernama 'Muhammad' dan 'Maria'. Promo tersebut pun menuai polemik dan mengecam keras tindakan Holywings.
Bahkan, enam orang dari manajemen Holywings kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui memang pihaknya baru mengecek izin usaha Holywings setelah program promosi itu.
"Ya memang kan semua itu perlu ada evaluasi pengecekan. Ya memang berawal dari kasus promo miras," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/6/2022).
Meski pemeriksaan berawal dari kasus Miras, Riza menyatakan pencabutan izin usaha bukan berdasarkan promo miras. Pemprov DKI sudah menjatuhkan Holywings sanksi berupa teguran pertama karena kasus ini.
"Setelah dicek, ada beberapa yang tidak memenuhi syarat administrasinya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Holywings Group yang bergerak di usaha restoran dan bar ternyata tidak memiliki sertifikat usaha bar. Hal ini menjadi salah satu alasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut izin usaha seluruh gerai Holywings di ibu kota.
Pencabutan izin itu dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta berdasarkan rekomendasi dan temuan pelanggaran dari dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPPKUKM) DKI Jakarta.
Kepala Disparekraf DKI Jakarta Andhika Permata menyebut, pihaknya telah melakukan peninjauan lapangan gabungan bersama unsur DPPKUKM, DPMPTSP dan Satpol PP. Dari peninjauan gabungan tersebut, ditemukan beberapa pelanggaran yang menjadi dasar rekomendasi pencabutan izin.
Pemeriksaan dilakukan pada dokumen perizinan Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS RBA) serta pemantauan lapangan di lokasi.
"Beberapa outlet Holywings Group yang berada di wilayah Provinsi DKI Jakarta terbukti ditemukan beberapa outlet Holywings belum memiliki sertifikat standar KBLI 56301 jenis usaha Bar yang telah terverifikasi,” ujar Andhika kepada wartawan, Senin (27/6/2022).
Berikut ke-12 outlet Holywings di Jakarta yang dicabut izin operasionalnya:
- Holywings yang berada di Kelurahan Tanjung Duren Utara,
- Holywings Kalideres,
- Holywings di Kelapa Gading Barat,
- Tiger
- Dragon
- Holywings PIK
- Holywings Reserve Senayan
- Holywings Epicentrum
- Holywings Mega Kuningan
- Garison
- Holywings Gunawarman, dan
- Vandetta Gatsu
Kontributor : Faqih Fathurrahman