Dukung Pelestarian Lingkungan Lewat Praktik Ekonomi Sirkular

Ekonomi sirkular berkaitan dengan salah satu kebijakan yang digulirkan Kementerian Perindustrian, yakni industri hijau.

Ririn Indriani
Kamis, 08 September 2022 | 11:34 WIB
Dukung Pelestarian Lingkungan Lewat Praktik Ekonomi Sirkular
Ilustrasi pelestarian lingkungan lewat ekonomi sirkular. (Shutterstock)

Ajinomoto juga berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, dari based line tahun 2016, dengan melakukan penghematan melalui peningkatan kualitas air (water treatment) pada aktivitas produksi.

Komitmen ini juga sebagai wujud partisipasi Ajinomoto dalam mensukseskan program pelestarian lingkungan hidup dari Pemerintah Indonesia dan seiring dengan cita-cita Ajinomoto Co., Inc (Jepang) dalam membantu mengurangi dampak lingkungan hingga 50%.

Langkah ini juga bertujuan untuk menjaga ketersediaan air dalam skala regional, sehingga dapat membantu mengatasi keterbatasan sumber daya air akibat peningkatan konsumsi air terutama pada saat masa pandemi.

“Kami aktif mengerjakan kegiatan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk penggunaan air di setiap aktivitas yang ada. Hal ini cukup menggembirakan, karena meski dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, kemampuan produksi MSG dan seasoning lain masih bisa meningkat,” ungkap Yudho.

Baca Juga:Diskusi Bersama Media di Padang, Walikota Metro Bahas Pengelolaan Sampah dan Ekonomi Sirkular di Kota Metro

Kemudian, masalah lingkungan lain di Indonesia adalah jumlah sampah plastik yang dari tahun ke tahun kian menumpuk. Menyoroti masalah ini, perusahaannya, kata Yudho, turut mengambil langkah konkret.

"Brand MSG kami yang lekat dengan keseharian keluarga Indonesia, ikut berkontribusi mengatasi permasalahan penumpukan sampah plastik dengan mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik di kemasannya,” lanjutnya.

Atas inisiasi itulah Brand MSG AJI-NO-MOTO® memperoleh rekor MURI sebagai bumbu MSG pertama di Indonesia dengan kemasan yang ramah lingkungan.

Selain itu, perusahaan tersebut juga mengurangi penggunaan plastik pada produk lainnya seperti: Masako® sejumlah 8,4% dalam setiap kemasan 9gr dan Sajiku® sejumlah 9,5% di setiap kemasannya, dan ke depannya akan dilakukan penelitian lebih lanjut supaya bisa terus menekan penggunaan material plastik di setiap produk.

"Kami mencoba menjalankan aktivitas ini dalam 3 bagian yaitu upstream (terkait sustainability misalnya resources), midstream (efisiensi dan stability) dan downstream (benefit bagi masyarakat dan pelanggan kami)," terang Yudho.

Baca Juga:Punya Jiwa Sosial Tinggi, Pangeran George Jualan Kue Demi Menyumbang ke Organisasi Satwa di Afrika

Saat ini porsi terbesar perusahaan tersebut di upstream dan midstream karena sebagai baseline-nya, namun mulai tahun 2022 ini sudah membuat studi kelayakan dan roadmap untuk downstream. "Dalam hal aktivitas downstream kami memerlukan lebih banyak dan lebih luas lagi mitra untuk kolaborasi," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini