SuaraJakarta.id - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya membagikan paket sembako kepada komunitas ojek konvensional, ojek online, bajaj, hingga masyarakat di wilayah Jakarta. Kegiatan ini diklaim akan dilakukan secara rutin selama empat pekan ke depan.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis menyebut sasaran penerima sembako merupakan warga di kawasan kumuh atau slum area. Kegiatan ini menurutnya sebagai upaya meringankan bebas masyarakat di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM.
“Di awali pada hari Jumat kemarin, Insyaallah hingga 3 sampai 4minggu ke depan, kami akan terus berkeliling membagikan bantuan sosial kepada masyarakat termasuk komunitas ojol, ojek konvensional, bajaj dan masyarakat yang tinggal di kawasan slum area,” kata Aulia kepada wartawan, Sabtu (11/9/2022).
Aulia merincikan paket sembako yang dibagikan meliputi; 5 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir, 2 liter minyak goreng, dan mie instan. Kegiatan pertama telah dilakukan di kawasan slum area Benhil, Jakarta Pusat.
Baca Juga:Dara Arafah Kabarkan Jika Pelaku Pencurian Brankas Diotaki Sepasang Kekasih
"Kepada komunitas bajaj, komunitas ojek konvensional dan ojek online, juga warga slum area pada RW 07 Benhil,” katanya.
Sebar Bantuan Sembako Di Jabodetabek
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran sebelumnya menyebut bantuan paket sembako ini akan diberikan kepada masyarakat yang berada di wilayah hukumnya, yakni Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekas. Total ada 50 ton beras dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang menurutnya akan disalurkan ke 5.000 masyarakat terdampak kenaikan harga BBM.
"Polda Metro Jaya telah menyalurkan bantuan sosial Kapolri kepada masyarakat yang membutuhkan berupa paket beras 10 kilogram sebanyak 50 ton kepada 5.000 masyarakat yang terdampak pengalihan subsidi BBM," kata Fadil kepada wartawan, Kamis (8/9/2022).
Menurut Fadil, beberapa warga yang diprioritaskan mendapat bantun sembako ini meliputi sopir angkutan umum, pengemudi ojek konvensional dan online, pemulung, serta masyarakat di kawasan slum area.
"Kegiatan dilaksanakan bekerja sama dengan beberapa elemen OKP (Organisasi Kepemudaan) dan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dalam rangka Harkamtibmas (Pemeliharaan Ketertiban Masyarakat) sambil menunggu bantuan sosial dari Pemerintah kepada masyarakat," pungkasnya.