Sedangkan untuk Ganjar Pranowo, Adi menyebut, Gubernur Jawa Tengah itu juga memiliki kekuatan luar biasa.
Terutama elektabilitasnya yang masih stabil berada di posisi tinggi. Bahkan mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Ganjar ini elektabilitasnya sampai saat ini menempati posisi tertinggi disusul Prabowo dan Anies Baswedan," jelas Adi.
Namun, di balik elektabilitasnya yang kokoh itu, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyebut Ganjar Pranowo memiliki kelemahan.
Baca Juga:Megawati Mewanti-wanti Kader Soal Dansa-dansa Politik, Pengamat: Ditujukan ke Ganjar
"Salah satu kelemahan Ganjar adalah penetrasi dan dukungan diinternal dan elite PDIP yang sampai saat ini terkesan berjarak. Misalnya Ganjar itu dibilang kemajon (kelewatan) dan agak berlebihan."
"Jadi ada plus dan minusnya di antara Mbak Puan dan Ganjar Pranowo," beber Adi.
![Kolase foto Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. [Dok.Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/21/34004-puan-maharani-dan-ganjar.jpg)
Keputusan di Tangan Megawati
Meski begitu, soal siapa yang akan maju sebagai capres di Pilpres 2024, kata Adi, keputusannya tetap ada di sikap politik Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Soal siapa yang akan diusung tentu bagaimana sikap politik Mbak Mega. Sampai sekarang kan Mbak Mega belum memutuskan politik apapun. Tapi yang jelas dua-duanya (Puan dan Ganjar) memiliki plus dan minus," ungkapnya.
Baca Juga:Ikuti Arahan Ganjar Pranowo, Relawan Tunda Deklarasikan Dewan Kopral
Adi menyebut untuk Ganjar, jika ingin maju Pilpres tetap mengharapkan dari PDIP. Sehingga tak heran, mendapat kritikan dan seolah anak tiri di partai sendiri, tapi Ganjar tetap bertahan.