Polda Metro Jaya: Granat Kejut yang Meledak di Cilincing Properti Latihan, Tidak Berbahaya

Granat kejut tersebut hanya berfungsi menimbulkan efek kejut, sehingga R hanya mengalami luka ringan.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 28 September 2022 | 21:30 WIB
Polda Metro Jaya: Granat Kejut yang Meledak di Cilincing Properti Latihan, Tidak Berbahaya
Ilusrasi granat kejut. [ANTARA]

SuaraJakarta.id - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan memastikan granat kejut (flashbang) yang meledak usai ditemukan warga Cilincing, Jakarta Utara, tidak berbahaya. Granat tersebut merupakan perlengkapan latihan.

"Benda tersebut properti latihan, tidak berbahaya. Membutuhkan ahli dalam pengoperasiannya yang berfungsi mengeluarkan suara ledakan, cahaya dan asap putih, hanya menimbulkan efek kejut," jelasnya, Rabu (28/9/2022).

Usai mendapatkan laporan ledakan granat kejut tersebut, Zulpan menjelaskan, tim Brimob yang dipimpin langsung oleh Iptu Febyan selaku komandan pengendali latihan, segara mendatangi rumah yang menemukan granat untuk mengambil dan mengamankan flashbang tersebut.

Zulpan mengungkapkan granat kejut tersebut ditemukan oleh warga asal Semper Barat, Jakarta Utara berinisial R. Flashbang itu ditemukan di lokasi latihan Brimob Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung.

Baca Juga:Kesaksian Warga Cilincing, Granat Kejut yang Meledak Seukuran Kaleng Susu Beruang, Bobotnya Saja Lebih Berat

Warga yang menemukan benda tersebut membawa pulang ke rumah kontrakan di Semper Barat dan hendak dijual ke pedagang asongan. R sempat mengutak-atik granat kejut itu hingga akhirnya meledak.

Padahal flashbang tersebut mempunyai dua fitur pengaman berupa pin dan safety ring. Sehingga tidak akan meledak kecuali kunci pengaman tersebut dicabut.

Lokasi ledakan diduga granat milik anggota Brimob di sebuah rumah di kawasan Semper, Jakarta Utara. (Suara.com/Faqih)
Lokasi ledakan granat kejut milik anggota Brimob di sebuah rumah di kawasan Semper, Jakarta Utara. (Suara.com/Faqih)

Meski demikian, granat kejut tersebut hanya berfungsi menimbulkan efek kejut, sehingga R hanya mengalami luka ringan.

"Saudara R, selaku penemu, hanya mengalami luka ringan di kaki kanan dan tangan kiri," tutur Zulpan, dikutip dari Antara.

Apa Itu Granat Kejut?

Baca Juga:Sempat Ambil Granat Kejut dari Selokan Usai Meledak, Warga: Saya Kira Alat Listrik

Granat kejut (stun grenade) atau disebut juga flashbang pada awalnya dirancang dan dibuat untuk dipakai Special Air Service Inggris.

Granat ini dirancang untuk membingungkan atau mengalihkan perhatian musuh selama beberapa detik.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan. [Dok.Antara]
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan. [Dok.Antara]

Granat jenis ini yang paling banyak ditemui adalah granat kejut M84 yang diberi julukan flashbang karena menghasilkan cahaya membutakan (6-8 juta Candela) dan ledakan yang keras (170-180 desibel).

Ketika meledak, granat tersebut tetap utuh tanpa menghasilkan serpihan. Granat ini berbentuk tabung segi enam besi dengan lubang untuk pengeluaran ledakan cahaya dan bunyi.

Pengisinya adalah 4,5 gram peledak campuran oksida logam magnesium dan amonium perklorat atau potasium perklorat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini