10 RT di Mampang Jakarta Selatan Terendam Banjir Belasan Jam, Air Surut Jelang Subuh

Hujan yang deras disertai luapan air dari Kali Mampang menyebabkan banjir dengan ketinggian yang bervariatif.

Rizki Nurmansyah | Faqih Fathurrahman
Rabu, 05 Oktober 2022 | 14:25 WIB
10 RT di Mampang Jakarta Selatan Terendam Banjir Belasan Jam, Air Surut Jelang Subuh
Suasana banjir di Perumahan Pondok Karya, Mampang, Jaksel pada Selasa (4/10/2022) malam. [Suara.com/Rakha Arlyanto]

SuaraJakarta.id - Sebanyak 10 RT di Jalan Pondok Karya, Komplek Polri, Mampang Jakarta Selatan terendam banjir, pada Selasa (4/10/2022).

Ketua RW 04, Supan mengatakan, banjir yang merendam puluhan rumah tersebut terjadi sekira pukul 16.00 WIB.

Hujan yang deras disertai luapan air dari Kali Mampang menyebabkan banjir dengan ketinggian yang bervariatif.

"Banjir kemarin mulai jam 16.00 Rabu. Sampai hari esoknya sekitar jam 03.00 WIB. Ketinggian air bervariasi dari 50, 60, 70 sentimeter (cm), dan yang paling dalam itu ada dekat Mushola Al-Amin itu sekitar 1,5 meter," kata Supan kepada Suara.com di lokasi, Rabu (5/10/2022).

Baca Juga:Klaim Keberhasilan Sumur Resapan Atasi Banjir, Anies: Masalah Harus Diatasi Secara Scientific, Bukan Politik

Supan mengatakan, dari 12 RT di RW 04, hanya dua RT yang tidak terdampak yakni RT 09 dan RT 10. Air yang menggenang di RW 04 relatif lama surut,

Lantaran wilayah tersebut merupakan cekungan. Ditambah tidak ada pompa yang disediakan oleh pihak Sumber Daya Air (SDA) untuk menyedot banjir.

"Tidak ada (pompa), karena ini kan cekungan Kali Mampang, ya sudah tumpah semua akhirnya," ungkap Supan.

Ketua RW 04 Supan (64) menceritakan kronologi banjir yang meredam puluhan rumah warganya di Jalan Pondok Karya, Komplek Polri, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]
Ketua RW 04 Supan (64) menceritakan kronologi banjir yang meredam puluhan rumah warganya di Jalan Pondok Karya, Komplek Polri, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Meski demikian, hanya sejumlah orang yang memilih tinggal di tenda pengungsian. Lantaran hampir sebagian besar warga rumahnya berlantai 2.

Sementara bagi warga yang tidak memiliki lantai 2 di rumahnya, mereka lebih memilih mengungsi di rumah saudaranya yang berada di luar komplek Polri.

Baca Juga:Anies Sebut Banjir di Jakarta Cepat Surut karena Sumur Resapan

"Untuk yang mengungsi sendiri sebenernya ada, tapi ya hanya beberapa orang saja. Kebanyakan nginep di rumah keluarganya yang di luar gak di komplek Polri," pungkasnya.

Diketahui, banjir Jakarta yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi Selasa kemarin, telah meredam puluhan RT di Ibu Kota.

Anies 'Banggakan' Sumur Resapan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggap banjir yang terjadi pada Selasa (5/9) kemarin cepat surutnya.

Anies mengklaim hal ini merupakan keberhasilan dari program yang ia buat, yakni sumur resapan.

Anies mengatakan, Jakarta memiliki kawasan yang rawan terjadi banjir, khususnya di wilayah yang memiliki bentuk tanah cekung.

Air hujan yang turun cenderung tertampung dan sulit dialirkan hingga mengakibatkan banjir.

Selanjutnya jika terjadi banjir, maka yang paling diandalkan selama ini adalah dengan melakukan penyedotan menggunakan pompa untuk mengalirkan air ke sungai atau kali.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggap banjir yang terjadi pada Selasa (5/9) kemarin cepat surutnya. (Suara.com/Fakhri)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggap banjir yang terjadi pada Selasa (5/9) kemarin cepat surutnya. (Suara.com/Fakhri)

"Kalau daerah yang tidak cekung, air mudah mengalir. Tapi kalau di daerah yang cekung, ketika terjadi hujan dengan volume yang amat tinggi, lalu diandalkannya pompa untuk mengalirkan ke tempat lain," ujar Anies di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).

Karena itu, ia membuat sumur resapan di daerah tanah cekung ini. Meski banjir terjadi cukup tinggi tapi disebutnya bisa surut dalam waktu singkat karena air yang menggenang diserap dengan cepat ke dalam tanah.

"Di kawasan cekung itulah kita perlu solusi sumur resapan. Terbukti di daerah yang sumur resapannya sudah terbangun dengan baik, walaupun cekung, terjadi genangan air yang tinggi, tetapi kecepatan surutnya menjadi sangat tinggi," jelasnya.

Di samping itu, ia juga menyebut petugas sudah siaga sejak diketahui adanya hujan deras di beberapa lokasi yang rawan banjir.

"Jadi, kejadian tadi malam yang amat lebat tim DKI mengirimkan alat-alat mulai dari truck Damkar sampai pompa mobile ke lokasi-lokasi yang cekung sebelum hujan," tuturnya.

"Jadi kalau teman-teman lihat, mendung alat-alat itu sudah berada di lokasi yang terduga akan mengalami genangan sampai banjir," tambahnya memungkasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini