SuaraJakarta.id - Acara peresmian Halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat yang belum rampung direvitalisasi ditunda sejenak karena hujan pada Sabtu (15/10/2022). Halte TransJakarta Bundaran HI tersebut adalah satu dari 46 halte yang direvitalisasi tahun ini.
Dalam sambutannya Anies menyatakan bahwa halte tersebut menyajikan pemandangan Bundaran HI dengan ikon Patung Selamat Datang. Dengan adanya anjungan di lantai atas halte, seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati keindahan kawasan Bundaran HI.
"Halte ini adalah sebuah tempat di mana kita bisa menikmati kawasan Bundaran HI dari ketinggian," kata Anies di lokasi.
Baca Juga:Survei LSP: Elektablitas Prabowo Subianto Teratas, Bisa Diterima Pendukung Ganjar dan Anies
Semula, Patung Selamat Datang hanya bisa dinikmati oleh segelintir kalangan yang bisa mengakses kafe dan hotel di sekitaran Bundaran HI.
Rakyat kebanyakan, kata Anies, tidak bisa menikmati keindahan kawasan Bundaran HI dari ketinggian.
"Rakyat kebanyakan tidak berada di tempat-tempat itu. Karena itu kami ingin agar kawasan Bundaran HI ini bisa dinikmati dari ketinggian oleh siapa saja. Bukan hanya oleh mereka yang makmur, di hotel dan restoran yang megah, tapi juga di fasilitas yang dimiliki Pemprov, punya rakyat," jelas dia.
Agenda peresmian Halte TransJakarta Bundaran HI itu dilakukan sehari menjelang Anies lengser dari jabatannya sebagai orang nomor satu di Ibu Kota.
Anies tiba di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB ketika hujan deras mengguyur kawasan Bundaran HI.
Baca Juga:Hujan Deras, Anies Hadiri Peresmian Halte TransJakarta Bundaran HI yang Belum Rampung Direvitalisasi
Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tampak menyeberang ke arah Halte TransJakarta dengan dipayungi sejumlah ajudannya.
Tiba di lokasi, Anies langsung disambut warga Jakarta. Sontak, banyak masyarakat yang langsung mendekat ke arah Anies dan melakukan swafoto bersama.
Namun hujan deras membikin sejumlah sisi halte basah. Anies harus berjalan melalui lantai yang sudah dipel oleh petugas TransJakarta.
Proyek revitalisasi di Halte TransJakarta Bundaran HI sebetulnya belum rampung.
Bahkan, proyek revitalisasi halte tersebut menuai kritik lantaran mengganggu pemandangan Patung Selamat Datang yang berada di kawasan Bundaran HI.
Tak Langgar Proses Administrasi
Sebelumnya, Anies menegaskan, tidak ada proses administratif yang dilanggar terkait revitalisasi Halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat. Hal itu sekaligus menjawab kritik dari banyak pihak yang menyebut pembangunan halte tersebut menghalangi pemandangan Patung Selamat Datang.
"Kalau soal administratifnya boleh diuji. Kalau soal administrasinya tidak mungkin dilanggar," kata Anies di kawasan Bundaran HI, Rabu (12/10/2022) lalu.
Anies menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga telah menerima surat dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) hingga Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
Dia menegaskan, tidak ada proses yang dilanggar terkait revitalisasi Halte TransJakarta Bundaran HI.
"Iya (tidak ada yang dilanggar), boleh dicek. Bahkan ada suratnya cuma memang suratnya tidak disebarin saja. TACB ada suratnya, Dinas Kebudayaan ada semua," beber dia.
Diprotes Sejarawan JJ Rizal
Sejarahwan JJ. Rizal meminta agar proyek revitalisasi Halte TransJakarta Bundaran HI ini segera dihentikan. Sebab, proyek ini dinilai telah melanggar Undang-Undang Cagar Budaya Nomor 11 Tahun 2010.
"Pak Gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta Tosari-Bundaran HI yang merusak pandangan ke Patung Selamat Datang en henk ngantung fontein warisan Presiden Soekarno dengan Gubernur Henk Ngantung sebagai poros penanda perubahan ibu kota kolonial ke ibu kota nasional," ujar JJ Rizal melalui akun Twitter-nya, dikutip Kamis (29/9/2022).
Rizal mengatakan, Patung Selamat Datang itu merupakan peninggalan era Presiden Soekarno dan Gubernur Jakarta Henk Ngantung. Monumen ini begitu bernilai karena mengandung banyak makna.
"Patung Selamat Datang penting bukan hanya karena karya Presiden Soekarno dan Maestro Edi Sunarso serta Gubernur Henk Ngantung. Tapi juga simbol keramahan bangsa, semangat bersahabat mlaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial," ucapnya.
Selain itu, ia menilai revitalisasi halte dua lokasi ini juga merusak kawasan Bundaran HI yang sudah termasuk cagar budaya. Karena itu, Pemprov DKI melalui PT Transjakarta harus segera memperhatikan masalah ini.
"Berbagai kepentingan berebut dengan macam-macam alasan tapi satu tujuannya yaitu mengkapitalisasi posisinya yang strategis, kalau tidak distop maka Jakarta akan kaya infrastruktur tapi miskin karakter," tuturnya.
"Sekali lagi mohon pak Gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yg arogan di kawasan Cagar Budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Soekarno," tambahnya.