SuaraJakarta.id - Arkeolog yang menangani temuan rel trem saat konstruksi MRT Jakarta CP202 Harmoni-Mangga Besar, Charunia Arni Listya D menjelaskan asal usul benda bersejarah itu. Ia menyebut rangkaian rel kereta ini sudah berusia hampir satu abad.
Wanita yang akrab disapa Lisa ini mengatakan, rel trem yang ditemukan ini diproduksi secara bertahap mulai tahun 1931. Bagian batang rel disebutnya dibuat di Bochum, Jerman.
"Batang relnya ini dari Jerman, butan pabrik bochum, saint bochum di Jerman," kata Lisa ditemui di Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (16/11/2022).
Pengerjaan rel trem ini dibuat setelah ada kebijakan Pemerintah Batavia, nama Jakarta dulu, untuk melakukan elektrifikasi pada sistem kereta. Pemasangan rel diperkirakan rampung pada tahun 1934.
"Proses elektrifikasi itu dilakukan bertahap dari 1931-1934, semuanya baru pke batang renya dielektrifikasi," ucapnya.
Di sepanjang jalur konstruksi MRT CP202 ini, kata Lisa, terdapat tiga titik yang ditemukan ada rel trem bersejarah. Di antaranya ada di calon stasiun MRT Harmoni, lokasi stasiun MRT Mangga Besar, dan calon lokasi stasiun MRT Sawah Besar.
"Nah bedanya kalo di calon stasiun Harmoni dan Sawah Besar bantalannya itu semuanya dari kayu. Sementara yang Mangga Besar itu kombinasi baja dengan kayu," tuturnya.
Saat ini, rel trem ini sedang dalam proses relokasi untuk dipindah ke gudang PPD dengan kondisi utuh. Nantinya, akan ada beberapa bagian rel yang dipajang untuk ditunjukan ke masyarakat.
"Yang pasti MRT akan meminta sebagian kecil untuk dipajang di bakal stasiun Kota nanti untuk pertanggungjawaban kepada publik," katanya.
Baca Juga:Ini Kata Heru Budi Setelah Penandatanganan MoU MRT Jakarta Fase 4 Bersama Pemerimtah Korsel
Sebelumnya, PT MRT Jakarta kembali menemukan rel trem bersejarah di tengah pengerjaan MRT Jakarta CP202. Pihak MRT Jakarta pun langsung melakukan evakuasi agar kondisinya tetap terjaga seperti saat penemuannya.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim mengatakan pihaknya bersama dengan tim ahli arkeologi dan kontraktor pelaksana konstruksi CP202 Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) telah menyusun metode pekerjaan penyelamatan temuan rel trem tersebut.
Pelaksanaannya disebut sudah sesuai dengan ketentuan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Koordinasi rutin juga dilakukan dengan instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
“Terdapat enam titik eskavasi ditemukannya rel trem di area pembangunan CP202 dari total delapan titik ekskavasi yang dilakukan, yaitu di area pembangunan Stasiun Harmoni sebanyak dua dari tiga titik, area pembangunan Stasiun Sawah besar dua titik, dan area pembangunan Stasiun Mangga Besar dua dari tiga titik," ujar Silvia kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).
"Secara umum, rel trem ditemukan di kedalaman 27 cm,” katanya menambahkan.
Totalnya, terdapat sekitar 118 span rel atau sepanjang 1,4 kilometer yang akan direlokasi. Nantinya pihaknya juga akan menjaga kelestarian benda bersejarah tersebut agar tidak terjadi kerusakan.
"Komponennya terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel yang terbuat dari kayu dan baja, baut dan sekrup, serta penambat rel dan batuan ballast,” tutur Silvia.
Dalam pengerjaan konstruksi, ia mengaku sangat memperhatikan temuan-temuan yang menjadi bagian dari sejarah Jakarta dan berusaha seoptimal mungkin untuk menjaga bagian dari sejarah tersebut. Selain span rel, tim juga menemukan wesel rel atau pemindah jalur kereta.
Diketahui, CP 202 merupakan paket kontrak pembangunan MRT Jakarta fase 2A yang akan membangun Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, dan Stasiun Mangga Besar dengan total jalur sepanjang sekitar 1,8 kilometer.
Stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar akan menjadi salah satu stasiun dengan desain unik karena akan memiliki empat lantai di bawah tanah yang kedalamannya mencapai sekitar 28 meter.