Walau tak mudah menyalurkan bansos di wilayah 3T, PT Pos Indonesia tetap berkomitmen penuh untuk menyampaikan amanah pemerintah kepada KPM. Bahkan, PT Pos Indonesia memberikan perhatian khusus dalam penyaluran di wilayah 3T.
“Untuk percepatan penyaluran di daerah 3T, kami memberikan perhatian khusus. Sejak awal sudah kami ingatkan kepada tim untuk segera menjadwalkan pembayaran, bekerja sama dengan Pemda dan penyedia transportasi. Kami memberikan biaya operasional lebih tinggi daripada biaya yang kami terima dari pemberi kerja. Ini bentuk subsidi silang karena wilayah 3T berhak mendapatkan perlakuan yang sama. Mereka berhak mendapatkan bantuan dengan cepat seperti yang dilakukan di daerah yang mudah dijangkau,” ucapnya.
Tantangan lain yang dihadapi PT Pos Indonesia (persero) dalam menyalurkan tiga bansos sekaligus, yaitu memastikan nominal uang yang diterima KPM sesuai.
“Karena sekarang ini jumlah programnya banyak, maka nilai bantuannya bervariasi. Satu orang KPM bisa mendapatkan uang bantuan di atas Rp4 juta, sehingga kami sangat berhati-hati dalam menyampaikan. Kami pastikan uang dihitung di depan petugas, tidak ada komplain ketika sudah meninggalkan loket pembayaran,” kata Hendra.
Baca Juga:Inflasi Tinggi, Perusahaan BUMN Siasati Tekan Harga Biaya Logistik
Untuk memudahkan sekaligus meminimalkan risiko uang tercecer, petugas Pos menyerahkan uang yang sudah dihitung di dalam plastik.
“Kami juga menghadapi risiko membawa uang dalam jumlah banyak. Kami harus menyiapkan uang pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5 ribu. Karena untuk PKH angkanya bukan kelipatan seratus ribu, tapi lima ribuan. Itu menjadi tantangan kami menyiapkan uang dan membawa uang dalam volume lebih banyak,” tuturnya.
PT Pos Indonesia menyalurkan ketiga bansos kepada KPM melalui Kantorpos, dibagikan di komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM yang sedang sakit, lansia, maupun disabilitas.
Hendra mengimbau agar KPM menaati jadwal penyaluran dan tetap mengedepankan protokol kesehatan ketika sedang antre mengambil bansos.
“Kami imbau KPM untuk menaati jadwal penyaluran bantuan, datang dengan menaati protokol kesehatan. Apabila sakit atau berhalangan tidak usah memaksakan datang ke Kantorpos atau komunitas. Cukup informasikan kepada petugas Pos, nanti petugas akan datang membayarkan di rumah penerima. Jangan pernah memberikan apapun kepada petugas Pos karena mereka sudah kami bayar dan difasilitasi. Masyarakat berhak menerima uang utuh, tanpa potongan apapun,” kata Hendra.
Baca Juga:Ribuan Warga Lebak Banten Berdesak-desakan untuk Dapatkan BLT BBM
Lebih lanjut, Hendra menjamin komitmen PT Pos Indonesia menyalurkan semua bansos tepat waktu, tepat sasaran, dan akuntabel. Oleh karena itu, Pos Indonesia siap jika kembali dipercaya pemerintah menyalurkan beragam bansos.